Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2011

Untuk Seseorang yang Entah Siapa

Gambar
Kawan, aku tak tahu harus bercerita kepada siapa Yang aku tahu, aku membutuhkan seseorang untuk duduk di sampingku Kau kah itu? Yang kini sedang berjalan perlahan menuju peraduan tangisku? Kau tahu? Aku pernah mengaku dan bersorak pada dunia bahwa aku adalah perempuan kuat, tegar, dan berani menghadapi semuanya seorang diri Tapi akhir-akhir ini, di saat aku menjadi sangat mudah menangis, aku mulai meragukan keyakinan diriku, aku  dengan perlahan, diam-diam, menarik ucapanku sendiri Aku tak sekuat yang aku bayangkan Aku bahkan tak begitu paham apa itu arti tegar dan keberanian Di saat masalah itu bertubi-tubi datang, menimpukiku dengan kasar, menggorok leherku dengan tajam, aku menangis seperti anak kecil kehilangan permen Begitu cengeng ah! Mungkin sebelumnya, aku terlalu angkuh dan hanya mengaku-ngaku. Aku menangis di hadapanNYA, kawan Aku menangis sejadi-jadinya Aku memang merasa damai bercerita panjang lebar padaNYA Tapi salahkah bila aku mulai merasa butuh seseor

JIka Dia Bukan Jodohku

Jika dia bukan jodohku ya Allah Pudarkanlah keindahan wajahnya dalam pandanganku Aku tidak ingin mencintai orang yang salah, sungguh, walaupun melupakannya sangat menyakitkan, aku akan berusaha untuk sanggup. Gugurkanlah satu persatu dengan perlahan semua kenangan yang senantiasa melekat erat dalam ingatanku Karena jika semunya terhapus dalam waktu sekejab, aku takut itu akan menyiksa diriku sendiri... Jika dia bukan jodohku ya Allah Bantulah aku untuk mencabut perasaan tak biasa ini dari hatiku Aku akan merasa bersalah dan mengutuki diri jika dia yang kini bersemayam anggun bukanlah qawwamku Aku sadar itu tidaklah mudah karena akarnya telah terlanjur membumi Tapi demi keridhoanMu, apa yang tidak akan aku lakukan? Jika dia bukan jodohku ya Allah Ku mohon jangan hadirkan sosoknya lagi dalam mimpi-mimpi malamku Karena itu hanya akan membuatku semakin merindukan kehadirannya Semakin membuatku berandai-andai dan lalai dari mengingatMU.. Jika dia bukan jodohku ya Allah Jau

Kau Hebat, Bung!

Gambar
Sesuatu yang salah telah terjadi padaku, aku baru benar-benar menyadarinya beberapa waktu yang lalu, saat berusaha mengucapkan namamu dengan benar. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, kenapa tiba-tiba ada sesuatu, semacam getaran yang begitu kencang tak terkendalikan di dalam dada saat aku mengeja huruf per huruf namamu. Aku tahu, sesuatu yang salah memang sedang terjadi. Aku akan membenahinya segera. Ini bahaya! Tanganku juga tiba-tiba tremor saat menuliskan nama singkatmu di kertas. Dan, hey! Seluruh tubuhku tiba-tiba kaku saat mengingat dirimu. Benar-benar bukan kondisi yang biasa, tidak normal! Ada yang harus diperbaiki. Tapi bagaimana caranya? Aku bahkan tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi Mungkinkah karena 'itu'? satu kata paling terkenal di dunia.. CINTA? OOOh, aku tidak ingin terjebak di dalamnya.. Aku akan kesulitan bernapas karenanya Aku juga akan kesulitan tidur dengan tenang. Hebat sekali kau, Bung!

Namaku Adalah Kekasih

Gambar
Suatu hari nanti yang entah kapan Aku akan berubah nama menjadi kekasih Ya, kekasih yang akan kau panggil setiap waktu Suatu hari nanti yang entah kapan Aku, kekasihmu Akan bangun di setiap pagi Beranjak menuju dapur Demi segelas susu dan semangkok bubur kacang hijau, untukmu Suatu hari nanti yang entah kapan Aku, teman hidupmu Akan membukakan pintu bagimu di setiap ketukan sepulang kerja Dengan senyum merekah yang menyejukkan Suatu hari nanti yang entah kapan Aku, wanita pilihanmu Akan menemani membelah hujan di sore hari Tanpa payung dan mantel Kemudian kita pulang dengan kuyup dan tawa Suatu hari nanti yang entah kapan Aku, cinta terakhirmu Akan menyelimutimu di setiap malam kau sakit Menunggui hingga terlelap dan terbangun kembali Pagi, siang, sore, dan malam Namaku adalah kekasih....

Buih Rindu

Gambar
Kekasih... Laut masih terlalu berombak Tak ada satu pun biduk yang berani berlayar menyeberangi pulau ini Untuk sampaikan salam rinduku padamu, pada laut Jogja Ah, namun tanpa biduk pun ku bisa Karena di setiap buih lautan yang ada Merupakan wujud rinduku yang selalu berserak padamu Hey, lihatlah lautmu... Agar kau tahu rindu yang ku kirim ini tak pernah tiada seperti buih itu...

Ajari Aku, Ya Rabbiy..

Gambar
Aku tahu Engkau telah menyiapkan pintu keluar dari masalah-masalahku saat ini Aku tahu Engkau juga telah menyiapkan jutaan kebahagiaan untukku di masa depan Tapi yang tidak aku tahu, bagaimana caranya bersabar dan ikhlash dengan benar menuju garis akhirMU ya Allah..

Selamat Hari Guru, Ibu

Engkau, Bu Engkaulah guru kehidupanku Selamat hari guru, untukmu, Ibu...

Nia Dan Cahaya

Adakah hadiah yang lebih indah daripada kebahagiaan, kawan? Tidak! Dan kau telah memberiku kado besar, teramat besar dalam hidupku Kado kebahagiaan yang tak tergantikan Selamat atas cahaya yang baru saja mampir kepadamu Barokallah, barokallah, barokallah Oh, bukan mampir, dia akan menetap Hidayah itu akan menetap dalam hatimu Menyebar pada hati-hati kita, SELAMANYA Genggam erat tanganku, kawan, untuk bertahan, sampai garis akhir kehidupan menuju keabadian...

Gadis Orange Sahabatku

Dear, sahabat yang aku cintai karena Allah~ Aku masih sangat ingat saat itu, di mushola kampus, pada sebuah siang yang panas menjelang sholat zhuhur, tiba-tiba saja tanpa sebab yang jelas kau berkata dengan setengah berbisik padaku, " Hal terindah dalam hidupku adalah menjadi temanmu , Amy ". Aku terkaget dan terdiam, itu benar-benar ungkapan tulus paling romantis yang pernah tertangkap oleh pendengaranku. Kau tak tahu betapa berartinya ungkapan itu bagiku, aku merasa begitu berharga, di matamu. Entahlah mungkin sekarang kau telah lupa pernah mengucapkannya, tapi memoriku selamanya akan bekerja aktif untuk mengingat, ya, selamanya... Bila nanti Allah menitipkan padaku anak-anak atau mungkin cucu, aku akan ceritakan pada mereka tentang seorang gadis cantik pecinta warna orange, hmm, gadis orange sahabatku. Kamu yang setiap pagi memelukku dengan hangat saat bertemu, memanggil namaku dengan lembut, dan tersenyum dengan begitu indah. Oh, Aku selalu suka caramu menggen

Siapa Aku?

Gambar
Aku, siapa aku? Kadang kau akan menemukanku berlarian di tengah hujan tanpa alas kaki dan payung Kadang kau akan menemukanku menangis sendirian, di bawah pohon belakang rumah Kadang kau akan menemukanku tertawa terbahak-bahak di depan layar kaca sambil menyaksikan tontonan animasi Kadang juga kau akan menemukanku tersenyum malu menatapi sebuah foto lelaki tampan Hmm, kadang, kau akan menemukanku sedang memarahi adik yang tidak sengaja menodai lukisanku Tapi terkadang lagi, kau akan menemukanku begitu cantik dengan jalan anggun tertunduk Bila saja kau sempat memperhatikan, Terdapat semacam ketidakseimbangan karakter yang saling bermusuhan di dalam diriku Berebut untuk menjadi nomor satu, pemenangnya adalah yang akan mendominasi perasaanku seharian itu Ya, menjadikanku pelangi di setiap waktu Jadi siapa aku? Aku hanya seorang gadis yang tengah berjalan dalam proses pendewasaan berbeda Tapi ku yakin, aku akan menja

Di Sini, Di Hatiku

Gambar
Oi, Hujan, basahi wajahku sepuas yang kau ingin Hujam, tepat di mata basahku Ah, mataku lebih basah, ya, lebih basah Bahkan dibanding milyaran tetesmu! Oi, Awan, kenapa kau menangis? Ada yang membuatmu bersedih? Oh, ya? Benarkah? Kalau begitu, ayo kita menangis lebih deras lagi Sehebat apa kau bisa menandingiku, hah? Basahi kedalaman hatiku bila kau mampu! Ayo sini, kebetulan, hatiku tengah basah berlumur darah Luka-luka menganga, banyak yang terkoyak di sini, hai... Di sini, di hatiku...

Jika Ada yang Bertanya, Namamulah Jawabannya

Gambar
Ayah, kau tahu siapa makhluk yang paling aku takuti di dunia ini? Engkau. Hanya engkau, Yah! Bukan salahku bila terkadang ketakutan itu berubah menjadi kebencian. Karena kau terlampau sering memarahiku, terlampau sering berlaku keras padaku, dan terlampau sering memperlakukan seolah aku bukan anakmu. Aku merasa konyol pernah berpikir bahwa aku bukanlah anakmu, bagaimana bisa aku menyangkal kemiripan wajah yang begitu kentara di antara kita? Aku akan menganggap mataku buta jika tak mengakuinya. Merasa aneh memang, hanya aku di antara lima orang anakmu yang sering kau marahi. Pagi, siang, malam, rumah itu berubah neraka bagiku. Melihat wujudmu menjadikanku resah, dan ketakutan. Berkali-kali aku ingin pergi dari rumah, membebaskan kemarahanku, melempar jauh kebencianku pada seolakan-selokan pinggir jalan. Tapi apa daya seorang gadis kecil ini wahai Ayah? Keterikatanku pada biaya hidup yang menjadi tanggunganmu membuatku tak bisa bergerak. Kala itu, aku hanya bisa berharap, s

Kala Hujan Berubah Wujud

Gambar
Kali ini hujan tak turun ke bumi Allah, tapi ke hatiku yang lemah. Turun perlahan hingga aku sempat tak menyadari kedatangannya, tetes demi tetes dengan begitu anggun menyelundup, lalu semakin deras, sampai akhirnya basah. Hatiku basah. Dan aku masih di sini, memeluk lutut di pojok ruang pengap di bawah temaram bohlam, tapi agaknya, ruang ini belum sepengap perasaanku. Aku lalu bertanya-tanya, bagaimana bisa airmata jatuh tanpa aba-aba? Dia terlalu berani menampakkan esensinya di sini, di hati. Lalu lebih berani lagi memperlihatkan eksistensinya, di sini, di pipi. oh, Aku bahkan tak punya tissue untuk meniadakan hadirnya karena alasan yang sama, aku tak pernah tahu kapan dia akan datang. Saat alirannya semakin deras, dan mata nanarku mulai pedih, aku merasa kedatangannya justru memperburuk, hatiku makin terpuruk, jiwaku makin ramuk, dan tanganku mengutuk, karena lelah menghapusnya. Tapi dia sadar, dia tak boleh berlama-lama, jangan sampai persediaan airnya habis hanya untuk