Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

Seperti Pulang

Gambar
Mencintaimu itu: Seperti pulang, bagiku. Apa yang kau rasakan saat pulang dari perjalanan yang begitu panjang?

Maafkan Aku, Iman~

Gambar
Ada yang salah denganku saat ini Ada yang salah dengan yang di dalam Di sini, hatiku Iman ku.. Iman, aku tahu kau kecewa padaku Kecewa bahkan mungkin marah Karena telah ku abaikan begitu lama Kemarin kau mengeluh, aku sudah terlalu sibuk, ya? Aku terlalu sibuk hingga melupakan bahwa kau lebih butuh diperhatikan Aku terlalu sibuk hingga melupakan bahwa kau tak ingin aku dinomorduakan. Aku mengaku salah, imanku sayang, Maafkan.. Kini tatap mataku Lihat kesungguhanku: Aku tidak akan lagi mengabaikanmu karena alasan apapun, tidak akan! Percayalah.

Keabadian Itu Milik Tuhan

Gambar
Matahari yang kembali Bulan yang dilalap pagi Bintang yang pergi Atau hujan yang berhenti Tak belajarkah kau dari mereka tentang arti ketidakabadian? Maka lihat dan perhatikan: Seberapa kuat tenagamu untuk terus berlari mengarungi perjalanan? Seberapa lama keluargamu menemanimu menjalani kehidupan? Atau seberapa tahan usiamu menangguhkan kematian?! Jadi sampai kapan kau akan bersikukuh untuk tidak mengetuk pintu taubat dari Yang Maha Abadi, kawan?

Di Sini~

Gambar
Aku berhenti!

Sebab Senyummu

Sebab apa mataku yang gersang dan wajahku yang padang Berubah menjadi terang Lalu lupa pada temaram? Sebab senyummu!

Semalam...

Gambar
Adakah yang lebih indah daripada mimpi? Tunjukkan padaku agar airmata ini tak lagi menetes tiap kali terbangun... Adakah yang lebih kejam daripada kenyataan? Kenyataan bahwa semua harapan pupus begitu saja tanpa bekas? Tunjukkan padaku agar tawa ini bisa ku dengar lagi meskipun terlalu lirih... Adakah yang lebih berkuasa daripadaMu ya Rabbi? Maka beritahu aku, bagaimana caranya agar mata Dho'ifku mampu membacanya dengan bijaksana...

Benarkah Cinta Itu Membutakan?

Gambar
Pernahkah kau mendengar sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa cinta itu buta? Pasti pernah, Aku yakin. Jika kau tanyakan pendapatku, bagiku cinta itu tidak membutakan, karna cinta adalah cahaya kasih yang Allah sampaikan kepada hati-hati kita.. Coba bayangkan jika tidak ada cinta dalam hati setiap insan? Apa jadinya dunia ini? Pasti yang ada hanya pembunuhan, penindasan, penyiksaan, dan tindak keji lainnya. Kau tahu kenapa? Tentu saja karna hati mereka sudah tertimbun oleh sampah kebencian.. Maka bersyukurlah karna kamu punya cinta, kepada siapapun itu... Cinta membuat hati yang keras menjadi lembut Cinta membuat hati yang beku menjadi luluh lantak Cinta membuat hati yang hitam menjadi bercahaya Cinta membuat hati yang lemah menjadi kuat Cinta jugalah yang membuat hati batu menjadi lunak... Jadi... Cinta itu membutakan? Sekali lagi aku pertanyakan? Benarkah cinta itu membutakan? Lalu begaimana dengan contoh di film Despicable Me, seorang Gru yang hatinya sekeras baj

~ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ~

Gambar
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z Aku tuliskan 26 Abjad yang ku kenal sejak dulu Aku menebak-nebak, namamu dengan huruf apa, ya? Hai, lelaki yang masih Allah sembunyikan wujudnya Nanti, di saat kita telah dipertemukan Berkunjunglah ke blogku Baca tulisan ini Dan jawab sendiri pertanyaanku. Setuju? :D

Aku yang Terpilih

Gambar
Di antara ingatan yang ku jaga dan kenangan yang ku pelihara Tetap inilah bagian hidupku yang paling berharga Bukan karena aku bangga atau bahagia dengan fase ini Tapi tak lebih karena aku sadar, Bila bagian ini tidak pernah ada Bagaimana aku bisa tahu bahwa hidayah itu amatlah mahal harganya? Di antara ingatan yang ku jaga dan kenangan yang ku pelihara Aku mencintai diriku dengan semua perubahannya Bukan karena aku suka dengan hitamnya masa lalu Tapi tak lebih karena aku mengerti, Bahwa perjuangan itu bukanlah semata soal harta, tapi juga taqwa Maka Allah, Tak ada kesyukuran yang lebih besar daripada ini : Hidayah yang Engkau beri Maka Allah, Tak ada yang lebih aku cintai daripada ini : Hidup yang lebih baik lagi Maka Allah, : Terima kasih untuk semua kesempatan ini Aku tahu tidak semua orang beruntung mengecapnya Tapi aku terpilih. Ya! Akulah yang terpilih.

Kini?

Aku melihat dari balik jendela Anak-anak pulang sekolah Tertawa di bawah hujan Bermain dengan genangan Sementara aku hanya bersama kenangan. Aku melihat dari balik jendela Seorang bapak tua bersama istrinya Berbincang sangat mesra Mungkin tentang anak atau cucu Sementara aku hanya bersama haru. Aku melihat dari balik jendela Seorang ibu pulang dari pasar Membawa sekeranjang isi dapur, sekeranjang kekenyangan Ia tergopoh-gopoh karena berat Sementara aku hanya bersama mimpi yang berkarat. Aku melihat dari balik jendela Sebuah mobil mewah Yang isinya keluarga kaya Lengkap, sempurna, bahagia Sementara aku hanya bersama hampa. Aku berjalan ke arah pintu Meraih gagang menariknya ragu Tapi aku hanya tergugu Setelah ku tahu Halaman rumahku tak lagi seperti dulu Beberapa saat yang lalu Rasanya masih ada taman yang bertuliskan namamu. Kini?

Kosong~

#1 Langit kali ini tak berbentuk Tidak ada awan Tidak ada matahari Tidak ada pelangi Tidak ada apa-apa Ya beginilah bila hujan telah berlalu Seperti dibawa turun semua milik langit lewat tetesannya, habis! #2 Jiwaku kali ini tak berbentuk Tidak ada bahagia Tidak ada tawa Tidak ada kesedihan Tidak ada apa-apa [lagi] Ya beginilah bila airmata telah jatuh Seperti dibawa turun semua rasa lewat tetesannya, habis! Lalu apa? Aku hanya diam Menunggu pedagang kaki lima lewat Menjual murah sekantong bahagia, sebotol tawa, dan sekarung airmata.

Hujan dan Kamu

Gambar
Mencintai hujan berarti mencintai kesedihan Mencintai airmata. Kau tahu? Aku mulai bosan berdiri di depan rumah Melihat ke kiri dan kanan, menunggumu datang Hanya saja ujung kepalamu tak kunjung kelihatan. Biasanya, saat seperti itu, hujan turun Lalu aku berlarian di bawahnya. Tapi belakangan, Aku sadar bahwa ternyata hujanlah yang membuat aku seringkali menangis. Maka, Aku putuskan untuk melupakan hujan Melupakan kesedihan Dan melupakanmu.

Hidup dan Mati Itu...

Aku hidup. Itulah yang selalu aku syukuri, kataku pada semua orang. Tapi terkadang, di saat aku terjatuh atas sebuah kekecewaan Aku mulai berpikir bahwa mungkin mati lebih baik. Sehingga akhirnya, aku yakin bahwa antara hidup dan mati hanyalah dipisahkan oleh kekecewaan. Maka adilkah bila aku akhiri hidup ini hanya karena kau membuatku kecewa? Tidak! Kau bahkan tak pernah bisa memberiku kehidupan. Jadi silakan! Silakan bidik aku semaumu Lempar ribuan kekecewaan padaku sesukamu Tapi hidupku terlalu berharga untuk mati di muara kepuasanmu.

Jangan Tanya Harapku

Gambar
Aku sebenarnya benci membangun harapan Kenapa? Karena seringkali ia hanya membuatku jatuh lalu menangis Termasuk harapan untuk bersamamu. Meski aku tahu harapan ini begitu indah bahkan teramat indah Tapi siapa yang tahu ia akan berujung seperti apa. Maka saat ini, Aku putuskan untuk tidak berharap Tidak menatap Dan tidak meratap. Bila kau nanti akhirnya datang di saat aku sedang tertidur Bangunkan saja aku, Tapi bila kau tak datang dan tak pernah datang Tolong katakan pada ibuku untuk tidak pernah membangunkan tidurku.

Target 2012

Gambar
Hmm, sebenarnya, sih, saya bikin target untuk nulis paling minim satu tulisan sehari, tentang apa aja, pokoknya tulisan. Target ini bermula dari kegondokan saya saat akhir tahun 2011 kemaren, saat saya sadar bahwa ternyata tulisan saya selama setahun hanya berjumlah 60buah, ya, meskipun sebenernya tulisan-tulisan itu baru dimulai dari bulan juni, tapi tetap saja namanya setahun, dan angka 60 itu rasanya terlalu sedikit. Makanya, saat memasuki tahun 2012 ini, saya berencana untuk menulis sebanyak-banyaknya untuk mencapai target, target bahwa di akhir tahun 2012, saya akan melihat angka yang ditunjukkan oleh counter tulisan saya dii angka 365, sesuai dengan jumlah hari rata-rata setahun. Ok, mari kita lihat, seberapa tangguhnya saya mengejar target yang saya sendiri sebenarnya meragukan. eh, tapi tidak tidak. Tidak boleh ragu, kalo ga mau orang lain ragu dengan dirimu. Baiklah. Saya siap!

Untukmu: Peneguh Jiwa Kosongku

Gambar
Hari jum'at. Ya! Hari jum'at satu setengah tahun yang lalu kita bertemu. Andai aku tahu betapa engkau akan begitu berarti separah ini dalam hidupku, aku pasti akan mendokumentasikan pertemuan pertama kita saat itu. Untuk ku pamerkan pada dunia sambil berkata, "Hey, aku bertemu dengan bidadari yang Allah turunkan dari sorga ke dunia hari ini, kalian iri padaku, kan?!". Aku beruntung. Itulah yang selalu aku katakan pada diriku sendiri setiap kali bertemu di hari jum'at setiap minggunya denganmu. Ooh, andai saja jadwal pertemuan kita bisa dijadikan setiap hari, betapa bahagianya aku, Tuhan... Sosokmu begitu indah, seolah semua kesempurnaan Allah titipkan padamu. Aku tidak iri, aku tidak iri karena aku tidak harus memiliki kesempurnaan seperti yang engkau miliki untuk jadi beruntung, karena aku sudah merasa cukup dengan kau hadir dalam hidupku, Uni.. Kau mengenalkan padaku siapa Allah Kau mengajarkan ku cara mendekati Allah Kau isi jiwa mati yang selama i

Bisa Ku Beri Judul Apa Tulisan Ini?

Gambar
Aku ingin menulis sebuah puisi Untuk ku baca sambil menunggumu datang Tapi yang aku dapatkan hanya kekosongan Seperti onggokan kursi yang ditinggalkan Aku ingin menulis sebuah puisi Untuk memindahkan namamu, kanda Tapi aku tak menemukan kata-kata Jadi aku putuskan untuk titik saja. Mungkin karena belum ada apa-apa di antara kita... Jadi, kapan aku boleh mengisi puisi ini?

Kepada: A

Gambar
Peristiwa cinta bisa terjadi lebih cepat dari tertidur Lebih cepat bahkan daripada satu kejapan mata Hey, aku baru tersadar tentang itu Aku pikir semua cinta bisa timbul dengan perlahan Aku pikir semua cinta butuh proses yang panjang Tapi sepertinya hal itu tidak berlaku bagimu, ya... Jujur, aku mengagumimu... Kau datang bersama ketulusan lalu pergi dengan keikhlasan Kau meminta padaku sebuah harapan, tapi aku kembalikan semua kekecewaan Maka maafkan atas ketidakbisaanku, Bang... O, ya , ini aku salinkan puisi indah yang pernah kau kirimkan untukku beberapa waktu yang lalu, Mungkin bisa aku katakan sebagai bukti bahwa aku menghargai cintamu Aku berharap kau tak membenciku, ku mohon jangan... ... "Aku masih menanti sang matahari menggeliat dan membuka kelopak matanya Aku masih menanti kabut tipis berlari bersama butiran embun di ujung ilalang Aku masih menanti pagi ini kau hujani aku dengan cahayamu, Karena ingin ku rajut sebuah pelangi untukmu, Dengan warna-war

Aku Membayangkan Diriku Adalah Mayat

Aku membayangkan diriku adalah mayat Mayat putih pucat yang baru yang saja dimandikan Orang-orang datang melayat Ada yang menangis, ada yang terbahak Dan aku tetaplah mayat, diam tak bergerak. Aku membayangkan diriku adalah mayat Mayat putih pucat yang baru saja dikuburkan Orang-orang pergi meninggalkan Tapi kau masih di sana dengan sekuntum mawar putih di tangan Memanggil namaku dengan lirih begitu pelan Ada kunang-kunang yang menyembur dari matamu yang sepasang Ratusan, ribuan, jutaan. Aku membayangkan diriku adalah mayat Mayat putih pucat yang sudah berjam-jam dikuburkan Orang-orang sudah mulai melupakan Seakan aku tak pernah dilahirkan Seakan aku tak pernah punya nama dan kenangan Tapi, hey, kau masih di sana Dengan gaun putih yang baru saja kau keluarkan Setengah berbisik padaku, "Sayang, kita belum sempat melangsungkan pernikahan Sekarang?"

Siapa, Di Mana, Dan Kapan

Bila ada yang bertanya kau siapa Aku akan jawab, "Kau adalah kisah yang terpotong" Aku tak berani memastikan bahwa kau akan melanjutkan kisah yang kita telah kita mulai Aku juga tak berani memastikan bahwa kau akan menjadikan kisah ini usai, walau bisa saja terjadi. Bila ada yang bertanya kau di mana Aku akan jawab, "Kau masih di dalam selembar mimpi" Aku tak berani mengatakan bahwa kau ada di dalam hatiku Karena kau tahu, ada banyak sampah, noda, dan nanah di dalamnya, aku tak ingin menaruhmu bersama mereka Biarlah kau tetap di mimpiku dulu, karena dia selalu aku bersihkan setiap pagi Nanti-nanti, akan aku letakkan kau di dalam masa depanku, jika Allah izinkan. Bila ada yang bertanya kapan kau datang Aku akan jawab, "Saat waktunya tepat" Aku tak berani mengumbar bahwa kau akan datang tahun ini atau tahun depan Karena aku tahu, waktu terkadang lebih punya kejutan daripada kotak kado Biarlah arah yang menuntunmu untuk datang kapan saja Pint

Tiga Orang Dalam Satu Pembayanganku

Kali ini aku membayangkan diriku adalah seorang ibu Dengan tujuh anak di pangkuanku Yang merengek meminta ini dan itu Lalu akhirnya aku tertawa membiarkan mereka tersedu. Lain waktu aku membayangkan diriku adalah seorang ayah Dengan tujuh anak yang payah Saat marah, mereka membantah Lalu akhirnya ku buang mereka bagai sampah. Dan, aku juga membayangkan diriku adalah seorang anak Yang muak terus-terusan menjadi papan tembak Mereka orang tuaku tak pernah tahu apa itu isak Hanya peduli bahwa aku adalah anak yang tak boleh memberontak Lalu saat kedewasaan memaksaku berubah watak Aku putuskan untuk melupakan bahwa aku pernah punya ibu dan bapak. Hey, simpan dulu ketakutanmu Aku hanya mempermainkan waktu Memajukannya semauku Tapi kau tahu? Nyataku lebih buruk dari itu!

Jendela Pagi~

Gambar
Kau tahu bagian apa yang paling aku suka saat bangun di pagi hari, Bu? :Membuka jendela. Bagiku, jendela pagi adalah wajahmu , Kau bagai menyimpan semuanya di sana Ada matahari yang hangat Ada langit yang teduh Ada awan yang  ramah Ada embun yang sejuk Ada kicau yang merdu Ada sepoi angin yang nyaman Dan juga pepohon yang menaung . Oh, Ibu. .. Bagaimana bisa kau simpan jendela besar pagiku di wajahmu yang sempit itu?

Puisi Pertamaku

Gambar
Ini puisi pertama yang terbit di publik, di sebuah majalah bernama Tasbih Aku begitu bangga saat tahu aku bisa berkarya Walau orang bilang: "ah, cuma satu puisi". Sekarang, sudah dua tahun sejak hari itu Dan aku telah lupa bahwa aku pernah. Mungkin perlu sedikit pengabadian, agar aku tetap ingat, bahwa namaku pernah tercantum Dan agar saat aku menoleh ke belakang, aku bisa tersenyum dan berkata: kini aku punya buku, bukan satu kertas berisi puisi saja Walau entah, apakah akan ada buku atau tidak. Ku temukan wajahmu di antara bulir-bulir tasbihku Di antara setiap lipatan sujudku Dengan kekuatan hati ku coba benamkan seluruh ragaku dalam lautan cintaMU Tapi kenapa tak pernah bisa mencapai dasar? Apakah karena nafasku tak cukup untuk menyentuh singgasana mutiaraMU? Lalu butuh berapa banyak oksigen lagi agar ku dapat menggenggam mutiara berkilauMU ya Rabb? Tertindih tubuhku saat mencoba menyelami lautanMU Ku coba tegar dan tetap bertahan Meski terkadang ingin k