Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Bila

Kau tinggalkan aku bersama kenangan. Aku lumpuh. Kau tongkat, dan aku cacat.

Jika Bintang dan Aku

Di luar dingin, aku sendirian, Tapi syukurlah ada bintang. Aku bertanya "Di mana bulan?" Ia diam. Aku pun tak melanjutkan pembicaraan. Kutahu, ia pun tahu. Lebih baik begini, menangis sendiri sendiri.

Karena Perempuan = Bahaya

Hey, kau. Hati-hati dalam memilih perempuan yang akan engkau cintai. Karena bagaimanapun, cinta itu memang buta. Maka sebelum kau dibuat buta, lihatlah dulu baik-baik.

Aku, Kau, Kenangan

Memang terlalu sulit, me lupa kan seseorang yang telah memberikan banyak hal untuk di ingat . Aku ingin lupa ingatan.

?!

Gambar
Kupeluk aku, Yang disaksikan diriku sendiri.

~

Bu, mataku berkhianat pada kantuk. Hatiku berkhianat pada ketegaran yang dulu ia janjikan. Dan, cintaku berkhianat pada kebahagiaan hidup.

Bu,

Bu, Kala langit menghitam, aku mengharap cahayamu. Kala dingin menggigilkan, aku mengharap hangatmu. Kala sakit menusuk, aku mengharap kelembutanmu. Kala panas menerik, aku mengharap sejukmu. Kala hidup berkhianat, aku mengharap nasihatmu. Kala harapan patah, aku mengharap senyumanmu. Kala rindu memekat, aku mengharap pertemuan denganmu. Hingga baru aku tersadar, bahwa aku menjadi sedemikian lemah. Selalu mengharap darimu, dan tak pernah absen.

Antara Persahabatan dan Pengkhianatan~

Mereka bilang, persahabatan dan pengkhianatan itu hanyalah siklus, dan bagiku semua itu benar. Awalnya, aku mungkin adalah satu-satunya di dunia ini yang paling mencintai persahabatan. Hingga dibuat lalai dari mengingat, bahwa antara kita dan kejujuran terdapat palung pemisah yang dalam. Kau bilang, kau sering bilang, bahwa aku adalah sahabat terbaik. Aku percaya, dan saat itu selalu percaya. Tapi, ke mana perginya dakwaan itu ketika kau mengkhianatiku?