Sulam Selam Kenangan
Aku menyulam, lalu menyelami kenangan Aku merajut, kemudian mengenakan Aku menjahit senyuman demi senyuman Tapi pada akhirnya, aku di sini, menangis tenggelam. Duhai engkau yang berenang di deras air mataku Telah lama aku merangkak dalam gelap rindu Ke manakah kau sembunyikan cahaya wajahmu Tunjukilah aku sewaktu-waktu Aku takut buta bila layu. Erat kudekap, Memunguti yang terserak Puing demi puing Kutunggui sinar yang redup Dengan kaki tersimpuh melepuh Biar, kutanggungi kepedihanku Kuusap sendiri sungai di wajahku Asal, kau bawa kembali harapan yang kubayang siang dan malam Asal, kau siram tanaman demi tanaman yang bernamakan dirimu, di halaman penantian Asal, kau hantarkan segenap kebahagiaan yang kupertaruhkan sepanjang perjalanan.