Bukan, Ini Bukanlah Kebahagiaan!

Selamat pagi, wahai pagi...
Kau tahu?
Aku baru tersadar ternyata kau bisa menangis
Kau menangis di saat semua orang terlelap, kan?
Kau menangis semalaman, tapi tak ada yang tahu
Oh, airmatamu mengingatkanku pada seseorang
Ya, seseorang yang mencintaiku, dulu, hingga kini, dan sampai suatu hari nanti

Seseorang yang menangis di belakangku
Seseorang yang tak ingin memperlihatkan airmatanya padaku
Persis, persis seperti airmatamu wahai pagi, airmata berwujud embun.

Kebahagiaan.
Hanya itu yang dia inginkan untukku
Aku sadar, aku kejam
Aku sadar, aku jahat
Aku sadar, aku zholim!

Kau tak bisa menyebut ini kebahagiaan
Karena aku sungguh tak akan bisa berbahagia

Jika senyumanku yang kau inginkan
Sungguh, aku akan berikan
Tapi tidak dengan cara seperti ini
Bisakah kau bersikap lebih adil, pada dirimu sendiri?
Pada hatimu, pada hidupmu?!





Komentar

Kang Sofyan mengatakan…
Piusi yang Indah suka dengan kaliamat ini

Aku baru tersadar ternyata kau bisa menangis
Kau menangis di saat semua orang terlelap, kan?
Kau menangis semalaman, tapi tak ada yang tahu


Salam...

Postingan populer dari blog ini

Pohon Ranting Kering.

Semua yang Kupunya, Kamu.

Halaman Persembahanku