Untuk Seseorang yang Entah Siapa
Kawan, aku tak tahu harus bercerita kepada siapa Yang aku tahu, aku membutuhkan seseorang untuk duduk di sampingku Kau kah itu? Yang kini sedang berjalan perlahan menuju peraduan tangisku? Kau tahu? Aku pernah mengaku dan bersorak pada dunia bahwa aku adalah perempuan kuat, tegar, dan berani menghadapi semuanya seorang diri Tapi akhir-akhir ini, di saat aku menjadi sangat mudah menangis, aku mulai meragukan keyakinan diriku, aku dengan perlahan, diam-diam, menarik ucapanku sendiri Aku tak sekuat yang aku bayangkan Aku bahkan tak begitu paham apa itu arti tegar dan keberanian Di saat masalah itu bertubi-tubi datang, menimpukiku dengan kasar, menggorok leherku dengan tajam, aku menangis seperti anak kecil kehilangan permen Begitu cengeng ah! Mungkin sebelumnya, aku terlalu angkuh dan hanya mengaku-ngaku. Aku menangis di hadapanNYA, kawan Aku menangis sejadi-jadinya Aku memang merasa damai bercerita panjang lebar padaNYA Tapi salahkah bila aku mulai merasa butuh seseor