Bahkan Kamu Takkan Mampu
Aku hendak menitipkan rindu pada entah siapa
Biar lapang dadaku untuk sebentar saja
Mungkin pada awan yang biasa dititipi air mata langit
Atau pada ombak yang marah mendeburi batu tanpa sakit
Aku hendak menitipkan rindu pada entah siapa
Biar kering pipiku, biar terang wajahku
Mungkin pada bulan yang terbiasa menangis saat kelam menenggelamkan bintang
Mungkin pada hujan yang datang sebagai basah untuk memeluk tanah yang tak selalu terjamah
Aku hendak melupakanmu untuk satu pejaman saja
Agar aku tak lupa bagaimana nyenyaknya rebah dan tenangnya lamun
Akan kubayar meski dengan helaian terakhir rambutku
Tapi tidak akan.
Aku tahu aku tak bisa menitipi siapapun rindu ini
Karena tak akan kuat. Tak akan kuat.
Awan akan kehilangan putih kelabunya
Ombak akan pecahkan semua yang ditemuinya
Bulan terbelah, dan hujan membeku.
Biar aku.
Bahkan kamu takkan mampu.
Biar lapang dadaku untuk sebentar saja
Mungkin pada awan yang biasa dititipi air mata langit
Atau pada ombak yang marah mendeburi batu tanpa sakit
Aku hendak menitipkan rindu pada entah siapa
Biar kering pipiku, biar terang wajahku
Mungkin pada bulan yang terbiasa menangis saat kelam menenggelamkan bintang
Mungkin pada hujan yang datang sebagai basah untuk memeluk tanah yang tak selalu terjamah
Aku hendak melupakanmu untuk satu pejaman saja
Agar aku tak lupa bagaimana nyenyaknya rebah dan tenangnya lamun
Akan kubayar meski dengan helaian terakhir rambutku
Tapi tidak akan.
Aku tahu aku tak bisa menitipi siapapun rindu ini
Karena tak akan kuat. Tak akan kuat.
Awan akan kehilangan putih kelabunya
Ombak akan pecahkan semua yang ditemuinya
Bulan terbelah, dan hujan membeku.
Biar aku.
Bahkan kamu takkan mampu.
Komentar
Posting Komentar