"Bang, ngerokoknya jangan di sini, ya, temen saya ga bisa kena asap rokok" Abang senior itu lalu pergi tanpa berkata apa-apa. Aku tersenyum sepanjang hari mengingat apa yang kamu lakukan untukku, Nia. Mungkin semua orang di dalam kehidupanku tahu betul bahwa aku tidak bisa terkontaminasi asap rokok, semua tahu dan kamu bukanlah orang pertama yang mengetahuinya. Tapi sungguh, kamu adalah orang pertama yang melakukan hal itu tadi untukku, orang pertama yang melarang seorang asing merokok di dekatku di saat aku tidak bisa melakukannya. Ya, aku memang terlahir sebagai seorang yang memiliki rasa tidak enakan sangat tinggi terhadap orang lain, bagaimanalah aku bisa memberanikan diri melarang orang tak dikenal merokok di dekatku, apalagi sampai mengusir. Ah, ya, Nia, Dulu, pernah suatu kali di perjalanan pulang, di atas mobil, aku hampir mati sesak napas karena terhirup asap rokok yang tidak bisa dihindari, aku tidak bisa ke mana-mana, dan serapat apalah aku menutup hidung