Terima Kasihku~

Benarlah, semua pasti ada hikmahnya.
Aku tidak tahu apakah yang aku maksud dengan hikmah ini memang benar-benar hikmah yang Allah maksudkan untukku.
Tapi satu hal yang ku yakini dengan jelas, aku tidak menyesal harus sakit sampai diopname berkali-kali.
Di luar keberserahanku sebagai seorang hamba atas apa-apa yang telah Allah taqdirkan untukku, juga kesempatan yang aku dapatkan untuk pengguguran dosa, aku bersyukur karena Allah sudah menunjukkan bentuk cinta yang berbeda padaku.

Terima kasih bertubi-tubi untuk keluargaku yang begitu sabar menghadapi rentetan sakit yang aku alami, terima kasih untuk ibu yang tidak pernah berhenti peduli pada kesehatanku, meskipun kepedulian itu keluar dalam bentuk omelan, tapi sungguh, aku rela diomeli seumur hidup olehmu, Ibu.

Terima kasih untuk Bapak yang bolak-balik Maninjau-Bukittinggi untuk mengantar jemput dan menjengukku, terima kasih telah mengkhawatirkan kesehatanku sampai kabarnya tidak bisa tidur, terima kasih telah memarahiku karena masuk dapur untuk memaksaku beristirahat di kamar saja, terima kasih telah menyelimutiku di saat aku telah tertidur, terima kasih untuk usapan di kepala dan sentuhan tangan halusmu di pipiku, terima kasih untuk semua cinta.

Terima kasih untuk kakak dan adik yang dengan caranya masing-masing telah merisaukan kesehatanku.

Terima kasih untuk Nia yang setiap hari datang membezuk, mengantarkan makanan dan menyuapi, terima kasih juga untuk peluk dan cium.

Terima kasih untuk Roby dan Rafi yang ikut menemani di Rumah Sakit, meskipun cuma numpang tidur dan membaca :)

Terima kasih untuk semua yang telah datang membezuk, untuk buah, roti, dan susunya.
Serta yang pasti, untuk semangat dan doa.

Aku bukan apa-apa tanpa kalian semua :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pohon Ranting Kering.

Semua yang Kupunya, Kamu.

Halaman Persembahanku