Dengarlah:

Ku putuskan membangun rumah dalam hatiku
Tempat kau selalu pulang dan nyaman.

Ku putuskan menanam mawar dalam ruhku
Mekar wangi dan kau ku panggil kumbang.

Ku putuskan menjaga matahari dalam jiwaku
Sementara kau takut kegelapan.

Ku putuskan menyimpan bulan dalam mataku
Tak akan pernah tenggelam tak pernah hilang.

Ku putuskan menaruh telaga pada wajahku
Dan kau, adalah musafir kehausan.


                                                               Untukmu, pemilik tulang rusukku yang Allah rahasiakan*

Komentar

Irma Devi Santika mengatakan…
waaaah keren puisinya. suka sama kata2nya.. :)
Just A`- mengatakan…
Waaaaah makasih, mba Irma :)

Postingan populer dari blog ini

Pohon Ranting Kering.

Semua yang Kupunya, Kamu.

Halaman Persembahanku