Tiga Orang Dalam Satu Pembayanganku
Kali ini aku membayangkan diriku adalah seorang ibu
Dengan tujuh anak di pangkuanku
Yang merengek meminta ini dan itu
Lalu akhirnya aku tertawa membiarkan mereka tersedu.
Lain waktu aku membayangkan diriku adalah seorang ayah
Dengan tujuh anak yang payah
Saat marah, mereka membantah
Lalu akhirnya ku buang mereka bagai sampah.
Dan, aku juga membayangkan diriku adalah seorang anak
Yang muak terus-terusan menjadi papan tembak
Mereka orang tuaku tak pernah tahu apa itu isak
Hanya peduli bahwa aku adalah anak yang tak boleh memberontak
Lalu saat kedewasaan memaksaku berubah watak
Aku putuskan untuk melupakan bahwa aku pernah punya ibu dan bapak.
Hey, simpan dulu ketakutanmu
Aku hanya mempermainkan waktu
Memajukannya semauku
Tapi kau tahu?
Nyataku lebih buruk dari itu!
Dengan tujuh anak di pangkuanku
Yang merengek meminta ini dan itu
Lalu akhirnya aku tertawa membiarkan mereka tersedu.
Lain waktu aku membayangkan diriku adalah seorang ayah
Dengan tujuh anak yang payah
Saat marah, mereka membantah
Lalu akhirnya ku buang mereka bagai sampah.
Dan, aku juga membayangkan diriku adalah seorang anak
Yang muak terus-terusan menjadi papan tembak
Mereka orang tuaku tak pernah tahu apa itu isak
Hanya peduli bahwa aku adalah anak yang tak boleh memberontak
Lalu saat kedewasaan memaksaku berubah watak
Aku putuskan untuk melupakan bahwa aku pernah punya ibu dan bapak.
Hey, simpan dulu ketakutanmu
Aku hanya mempermainkan waktu
Memajukannya semauku
Tapi kau tahu?
Nyataku lebih buruk dari itu!
Komentar
Posting Komentar