Selain keluarga, tak ada yang lebih kusyukuri kehadirannya selain dirimu. Ingin sekali setiap hari berkata, terima kasih telah menjadi sahabatku. Tapi kau bilang sudah bosan, dan ungkapan tidaklah penting. Kau, Yang selalu panik saat aku sakit, menelpon puluhan kali untuk memastikan keadaanku baik-baik saja. Bersedia tanpa diminta menyelesaikan tugas kuliahku agar tak ada beban di kepala yang memperberat sakitku. Kau, Yang sudah merasa cukup lebih dari apa saja jika menemukanku tersenyum. Walau kau berkali-kali meyakinkan bahwa senyumanku tidaklah manis. haha. tapi tetap, kau hobi sekali membuatkanku senyuman. Kau, Yang akan mengeluarkan uang jutaan untuk menebus kesalahanku, menghapus airmataku, menerbitkan tawaku. Tanpa pamrih, tanpa harap ucapan terima kasih, tanpa harap puji. Kau, Yang tahu bahwa aku tidur lebih lambat dari biasanya, akan membangunkanku tanpa diminta untuk shubuh tepat waktu, memastikanku sudah duduk dan benar-benar membuka mata. kau tak rela, tahajj
Komentar
Posting Komentar