Pecah Memecah Pecahan

Ini semacam bongkahan memuakkan yang pecah berkeping berserakan di tiap milimeter hatiku
dan tetiba datang siraman air panas kebencian
Mengguyur melepuhkan hingga tiada
Lalu aku pun luruh dalam pana
Gayung-gayung yang tadi pagi kugunakan untuk mandi, kini berisi air asin dari mataku
Menggenang hingga besok malam.
Dan masih bertambah hingga melimpah.
Hei, lihat. Gayungnya pecah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pohon Ranting Kering.

Semua yang Kupunya, Kamu.

Halaman Persembahanku