"Poetry Hujan: Tidak, Meski Hanya Dua Detik"

Bismillah...
Sore ini, kala hujan menyapa anggun
Entah kenapa aku tiba-tiba mengingatmu
Mencoba meraba dalam ilusi
Membentuk sketsa wajah yang tak pernah tergambar
Merancang pertemuan yang tak pernah bisa ku tebak
Memanggil nama yang tak pernah aku ketahui

Aku, seperti wanita setegah gila
Mendambakan bayangan
Merindukan hari yang bahkan tak ku tahu kapan akan tiba masanya
Mencintai sosok yang masih teka-teki

Ah, andai saja aku bisa memohon kepadaMu ya Allah
Biarkan aku mengintip wajahnya sekejaab saja..
Cukup dua detik
Aku hanya ingin tahu, agar tak banyak wajah lain yang melintas di fikirku..
Aku hanya ingin tahu, agar aku bisa bersiap..
Aku hanya ingin tahu, agar tak lagi aku bermain-main dengan teka-teki ini..
Dan aku hanya ingin tahu, agar aku kuat bertahan dalam penantian...

Jika ia seorang yang tak tampan, akan ku coba untuk mencintai kelemahan dari sekarang..
Jika ia seorang yang tak cerdas, akan ku coba untuk mencintai keterbatasan dari sekarang..
Jika ia seorang yang tak kaya, akan ku coba untuk mencintai keterpurukan dari sekarang..
Tapi berikan aku seorang yang shaleh ya Allah, karena aku bukanlah wanita yang shaliha..
Agar ada yang meluruskan kebengkokanku
Agar ada yang mengingatkan kealpaanku
Agar ada yang memarahi kekhilafanku
Agar ada yang merapikan akhlakku
Dan agar ada imam di depan shalatku

Aku sungguh tak meminta banyak
Aku hanya menginginkan dia
Seorang yang mengerti kitabmu
Seorang yang mencintiMU
Seorang yang mencitai RosulMU
San seorang yang dapat menggenggam tanganku menuju JannahMU
Terlalu banyakkah?

Aku rasa tidak..
Jika dibanding perempuan-perempuan lain yang mengharapkan ketampanan, Juga kecerdasan, tak lupakan kekayaan, apalagi ketenaran...

Baiklah, sepertinya memang selalu akan ada rahasia hingga saat itu tiba
Dan aku tahu bahwa Engkau tidak akan pernah membukakan tabir rahasia itu Meski hanya dua detik

Maka, cukup satu pintaku ya Allah..
Tuntun aku dalam sabar menanti jodohku...




Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan oleh Bang Aswi dan Puteri Amirillis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pohon Ranting Kering.

Semua yang Kupunya, Kamu.

Halaman Persembahanku