"Poetry Hujan: Padamu, Aku Jatuh Cinta"

Aku jatuh cinta padamu sejak pertemuan kita kala itu..
Saat kau sapa aku dengan senyuman hangat
Saat kau menyentuh wajahku dengan tangan basah
Lalu kau tinggalkan aku yang masih berdiri mematung di tengah taman
begitu saja,
Tanpa permisi, jua tanpa pamit bila hendak pergi...

Aku sadar aku tak mengenalmu
Aku tak tahu kau tinggal dimana
Aku pun tak tahu kapan kau akan datang lagi, menyapaku
Kirimi aku surat jika kau berencana untuk datang kembali
Atau pesan singkat lewat awan
Agar aku tahu, agar aku bisa bersiap
Kemudian keluar rumah untuk menunggumu bersama arlojiku
Ah, kau tak tahu betapa aku merindukan kunjunganmu

Sejak pertemuan kita sore itu
Aku jatuh cinta padamu, ya! Aku jatuh cinta
Walau aku tak tahu apapun tentangmu kecuali satu hal
Bahwa kau bernama hujan

Aku yakin kita akan bertemu lagi
Meski musim panas akan segera datang
Ku mohon, sempatkanlah untuk menemuiku satu kali lagi
Di taman, tempat aku duduk menghitung detik demi detik kehadiranmu...


“Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat.” (QS Faathir: 27)




Puisi ini diikutsertakan pada Kuis “Poetry Hujan” yang diselenggarakan oleh Bang Aswi dan Puteri Amirillis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pohon Ranting Kering.

Semua yang Kupunya, Kamu.

Halaman Persembahanku