Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Tissue dan Kotoran :O

Gambar
Kotoran tidak bisa bersih tanpa tissue Tissue tidak ada guna tanpa kotoran. Seperti itukah arti persahabatan? Haha!

Terima Kasihku~

Benarlah, semua pasti ada hikmahnya. Aku tidak tahu apakah yang aku maksud dengan hikmah ini memang benar-benar hikmah yang Allah maksudkan untukku. Tapi satu hal yang ku yakini dengan jelas, aku tidak menyesal harus sakit sampai diopname berkali-kali. Di luar keberserahanku sebagai seorang hamba atas apa-apa yang telah Allah taqdirkan untukku, juga kesempatan yang aku dapatkan untuk pengguguran dosa, aku bersyukur karena Allah sudah menunjukkan bentuk cinta yang berbeda padaku. Terima kasih bertubi-tubi untuk keluargaku yang begitu sabar menghadapi rentetan sakit yang aku alami, terima kasih untuk ibu yang tidak pernah berhenti peduli pada kesehatanku, meskipun kepedulian itu keluar dalam bentuk omelan, tapi sungguh, aku rela diomeli seumur hidup olehmu, Ibu. Terima kasih untuk Bapak yang bolak-balik Maninjau-Bukittinggi untuk mengantar jemput dan menjengukku, terima kasih telah mengkhawatirkan kesehatanku sampai kabarnya tidak bisa tidur, terima kasih telah memarahiku karena masu

Like You and Me!

Gambar

?

Gambar

Dearest, Nia

"Bang, ngerokoknya jangan di sini, ya, temen saya ga bisa kena asap rokok" Abang senior itu lalu pergi tanpa berkata apa-apa. Aku tersenyum sepanjang hari mengingat apa yang kamu lakukan untukku, Nia. Mungkin semua orang di dalam kehidupanku tahu betul bahwa aku tidak bisa terkontaminasi asap rokok, semua tahu dan kamu bukanlah orang pertama yang mengetahuinya. Tapi sungguh, kamu adalah orang pertama yang melakukan hal itu tadi untukku, orang pertama yang melarang seorang asing merokok di dekatku di saat aku tidak bisa melakukannya. Ya, aku memang terlahir sebagai seorang yang memiliki rasa tidak enakan sangat tinggi terhadap orang lain, bagaimanalah aku bisa memberanikan diri melarang orang tak dikenal merokok di dekatku, apalagi sampai mengusir. Ah, ya, Nia, Dulu, pernah suatu kali di perjalanan pulang, di atas mobil, aku hampir mati sesak napas karena terhirup asap rokok yang tidak bisa dihindari, aku tidak bisa ke mana-mana, dan serapat apalah aku menutup hidung

Ujung Mimpi Kita

Gambar
Sudah lama, kita menanam mimpi di taman langit Dan air hujan yang turun dari mata-mata telah menyiraminya setiap hari Langitmu dan langitku suatu hari nanti akan menjadi langit kita Tempat kita menatap bekas mimpi yang telah dipanen Bekas mimpi yang menjadi bukti bahwa kita pernah sendiri dan mandiri Namun tak lagi. Wahai orang yang rajin bermimpi, Mimpimu dan mimpiku mungkin tidak sama Tapi percayalah, Ada takdir yang menyamakan garis hidup kita di suatu titik Kita yang kini memiliki jalan dan warna berbeda, suatu hari nanti akan menemukan ujung cabangnya Dari sana, semuanya akan tampak jelas, bahwa seberapapun rumitnya perjalanan kita, Pada akhirnya, di suatu persimpangan, kita akan bersua jua.

Tiga Sajak Singkat

Aku lebih ingat wajahmu Daripada guratan di wajahku. * Aku lebih hapal nomor ponselmu Daripada digit milikku. * Tapi aku tak kenal siapa itu Yang kau simpan di pelupuk matamu saat menatapku.

:(

Gambar
Dengan Allah beri penyakit, bukankah itu berarti Allah inginkan aku semakin mendekat? Dan itu juga berarti, sebelum sakit aku sedang tidak dekat dengan Allah? Ah, ya! Aku tahu sekarang. :Bahwa aku sering berjauhan dengan Allah, Tuhanku :(

Untukmu yang Entah Siapa~

Gambar
Hey, sebenarnya aku yang mencarimu atau kamu yang sekarang sedang tertatih dalam pencarian seumur hidup itu untuk menemukanku? Ah! Anggaplah kita sama-sama saling mencari. Aku mencari pemilik tulang rusukku, dan kau mencari bagian dirimu yang hilang. Maka tugas kita yang tersisa hanyalah menunggu saat-saat pertemuan sambil terus melakukan perbaikan. Dan setelah itu menyelenggarakan penghalalan diri, lalu penyatuan, dan tak mengenal arti perpisahan, right?

[Kunci]

Gambar
Kau tahu? Pintu hatiku selalu tertutup untukmu. Kenapa? Karena kau punya kuncinya kan? Satu-satunya kunci tanpa ada duplikatnya. :Aku jadi tak perlu mempersilakan atau memanggilmu pulang.

Tentang Kesyukuran

Ya! Rumah sakit bisa menjadi salah satu tempat kamu belajar tentang kesyukuran atas nikmat sehat. Pasar bisa menjadi salah satu tempat kamu belajar tentang kesyukuran atas nikmat kecukupan rezeki. Panti asuhan bisa menjadi salah satu tempat kamu belajar tentang kesyukuran atas nikmat keluarga. Kolong jembatan bisa menjadi salah satu tempat kamu belajar tentang kesyukuran atas nikmat rumah. Penjara bisa menjadi salah satu tempat kamu belajar tentang kesyukuran atas nikmat kebebasan. Sahabat bisa menjadi salah satu tempat kamu belajar tentang kesyukuran atas nikmat kepedulian. Saudara bisa menjadi salah satu tempat kamu belajar tentang kesyukuran atas nikmat cinta. Dan Tuhan, menjadi satu-satunya tempat kamu belajar tentang segalanya.

Dia yang Senyumnya Manis Sekali

Gambar
Tahukah kamu siapa orang yang paling manis senyumannya? Dia adalah seseorang yang apabila ditimpa musibah kemudian berucap, "Innalillahi wa innailaihi roji'un" seraya berkata, "Yaa Rabbi, aku ridho dengan semua ketentuanMU, apapun itu", sambil tersenyum. ya! sambil tersenyum. Maka lihatlah, dia itu adalah aku. Aku yang senyumnya manis sekali :)

Bisakah Televisinya Dimatikan, Bu?

#1 Bisakah televisinya dimatikan, Bu? Aku sedang tidak ingin menonton kehidupan orang lain Kehidupanku sudah terlalu rumit untuk ku urus Kehidupanku sudah cukup bermasalah untuk membuatku sibuk. #2 Bisakah televisinya dimatikan, Bu? Ruangan ini terlalu ramai untuk bisa ku nikmati ketenangannya Terlalu bising, hingga aku sampai tidak dapat mendengar keras suara jantung dan elahan nafasku sendiri bahkan! Terlalu bingar, hingga mataku entah kenapa menjadi sangat penat untuk bisa dibawa beristirahat. #3Bisakah televisinya dimatikan, Bu? Sudahi kehidupan lain dalam kehidupanku Dan kalau bisa, sudahi jugalah kehidupanku dalam kehidupan lain Biarkan semuanya usai sekarang, tombol merahnya ada di sana, di remote itu.

Saat Saya Sakit

Selang infus dan oksigen ini sebenarnya mengganggu keleluasaan gerak saya, termasuk-hanya-menggerakkan jemari untuk menulis di atas keyboard. Dan oh ya satu lagi, yang perlu diwaspadai saat ini adalah kemarahan ibu yang bisa meledak kapan saja bila sudah melihat saya berhubungan dengan laptop. Tapi tenang, saat ini ibu sedang tidak berada di bangsal. Haah, saya hanya ingin mengefektifkan diri dengan berbuat 'sesuatu' selain tidur, tidur, dan tidur. hoah, betapa membosankannya menjadi seorang pasien, bayangkan, tempat terjauh yang bisa saya jejakkan dengan kaki ini hanyalah kamar mandi, itu pun juga dipapah, kalau ingin keluar? ya! kursi roda. Subhanallah kan? :) Hmm, tidak tahu akan menulis apa, mungkin tulisan tidak penting ini bisa saya isi dengan membuat daftar hal-hal yang biasa saya lakukan saat sakit, ahaa~ ya! 1. Hmm, saya suka bila ada banyak orang yang menemani saya. Senang bila banyak yang datang berkunjung, dan bila boleh sombong, mungkin sayalah pasien denga

Percakapanku dan Dia

Gambar
Seseorang, atau sesuatu menyapaku malu-malu di sebuah penghujung siang Ini percakapan singkatku dengannya, dengarlah: Dia: Kamu pasien baru di sini, Nona? Aku: Hah, ya. Sejak tiga hari yang lalu Dia: Kenalkan, aku angin, yang biasa menjaga sore hingga senja hari di rumah sakit ini Aku: ya, aku sudah memperhatikanmu sejak kemaren, senang bertemu denganmu Dia: Sampai kapan kamu akan tinggal di sini, Nona? Aku: Mungkin sampai ajal memaksaku pergi.

!!!

Dinding rumah sakit ini bahkan tak sedingin dinding rumah hatimu, Tuan!

:'(

Jangan sekarang, ku mohon. Beri aku waktu beberapa minggu lagi, sampai semua urusan selesai Setelah itu silakan, silakan!

Darimu:

"Masa seakan tertuju pada satu waktu Hati dan jiwa menyatu membantuk satu tujuan Merpati berdiam dalam keheningan Menanti detak jarum, menuju angka dua belas. Kau tahu? Itu adalah tanggal di mana seseorang berarti dalam hidupku telah hidup selama 19 tahun Dia selalu sukses menebar kebermanfaatan dan kecerian untuk semua orang di dunianya. Ya, kau, sahabatku! Tetaplah menjadi bintang di kelam malam tanpa isi Tetaplah menjadi bunga yang semerbak wangi di busuknya kehidupan ini Tetaplah menjadi insan yang senantiasa memperbaiki diri di kela kenistaan hidup menghampiri Kau, Memang wanita jelmaan bidadari." ~~~ Kau tahu? Aku tetap bahagia setiap tahun, setiap malam, setiap tanggal 12 Walau aku bukan anak-anak lagi Walau bahkan tak ada kado lagi Tapi terima kasih, Karena kau selalu ingat, selalu mengganggapnya berarti, selalu menyiapkan diri, selalu menepati janji, dan selalu ada di sini.

Pelukan Sembilan Belas Kali

Gambar
Pagi ini aku bangun sambil berlari mengelilingi rumah Berharap menemukan seseorang atau sesuatu Yang bisa aku jadikan tempat untuk memeluk Tapi tiada! Jadilah: Aku memeluk diri sendiri Berucap pada diri sendiri: Kau sudah semakin dewasa, Amy! Sini, peluk aku sekali lagi, Oh tidak, delapan belas kali lagi. Yah! Setiap tahun tetaplah sama, Memeluk diri sendiri itu lebih menyenangkan, barangkali.

Dengarlah:

Ku putuskan membangun rumah dalam hatiku Tempat kau selalu pulang dan nyaman. Ku putuskan menanam mawar dalam ruhku Mekar wangi dan kau ku panggil kumbang. Ku putuskan menjaga matahari dalam jiwaku Sementara kau takut kegelapan. Ku putuskan menyimpan bulan dalam mataku Tak akan pernah tenggelam tak pernah hilang. Ku putuskan menaruh telaga pada wajahku Dan kau, adalah musafir kehausan.                                                                 Untukmu, pemilik tulang rusukku yang Allah rahasiakan*

Tentang Ayah dan Ibu Terbaik

Gambar
Bila orang-orang bertanya seperti apa ayah dan ibu. Maka aku akan menjawab: mereka seperti malaikat dan bidadari. Bila orang-orang bertanya apa yang paling aku sukai tentang ayah dan ibu. Maka aku akan menjawab: aku suka taqdir yang menjadikan mereka orangtuaku. Bila orang-orang bertanya apa yang tidak aku sukai dari ayah dan ibu. Maka aku akan menjawab: aku tidak suka bila mereka menangis karenaku. Bila orang-orang bertanya apa harapanku untuk ayah dan ibu. Maka aku akan menjawab: harapanku, semoga mereka berbahagia, selalu. Bila orang-orang bertanya apa kesalahan terbesar yang pernah aku lakukan pada ayah dan ibu. Maka aku akan menjawab: kesalahan terbesarku adalah berpikir bahwa mereka tidak mencintaiku.

Potret Cinta~

Gambar
Apa yang kamu pikirkan? Apa komentarmu? Apa harapanmu? ya! Aku juga :)