Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2012

Someday Soon...

Gambar

:/

Rumah kita nanti harusnya ditanami banyak bunga. Karena akan ada dua batu di dalamnya.

Complicated, Sangat!

Gambar

Dear, Nanny^

Kau mengajarkan padaku banyak hal, saudariku. Terima kasih untuk ilmu dunia dan akhirat yang telah kau bagi. Aku mencintaimu, karena Allah.

Aku dan Hujan^

Gambar
Aku dan hujan bagai sepasang kekasih yang saling merindui Dan langit menjadi penghalang antara aku dan tetesnya Kadang aku juga benci matahari yang selalu memanggilnya pulang. Aku dan hujan bagai sepasang kekasih yang saling mencintai Dan awan menampung kasihku yang kemudian dia curah di pagi berantai Tapi ia tak selalu lama, mungkin ada yang lebih menginginkannya di atas sana. Maka aku dan hujan masihlah sepasang kekasih yang saling memiliki Ia dan aku barangkali dipisahkan jarak yang teramat jauh untuk ku tempuh Tapi angin selalu berhasil membawa pesanku menujunya. Mungkin kita butuh sesuatu yang bisa mengubahmu menjadi bukan hujan Agar kau tak harus kembali ke sana setelah kau temui aku suatu hari nanti Ya, sesuatu.

Di Mana Matahari?

Gambar
Sejak pagi aku menunggu matahari Bola raksasa kuning terik yang berada di pucuk kepalaku ini belum cukup syarat untuk menjadi matahari Ia hanya bersinar, tapi tak sampai ke dalam hatiku yang gelap dan lembab. Sudah siang menjelang sore Matahari belum ingin muncul walau sedetik Bajuku basah oleh keringat akibat panas matahari palsu di atas sana Mungkin dia marah karena tak ku anggap. Hey, matahari asli Mewujudlah di hadapanku Aku menantimu sejak lama Hati di dadaku sudah terlalu sering bergemuruh minta kau cahayai Apa kau bersembunyi di balik bintang? Atau bulan? Atau di tangan Tuhan?

Cinta Itu Serupa...

Gambar
Cinta serupa pelangi yang tak pernah kehabisan warna Ia merekah di pucuk hujan dan terbit di batang kemarau Tempat kau menangis dan tertawa. Cinta serupa embun yang dingin di pagi buta Bergelayut bersembunyi dari terik Bukan, bukan berarti cinta itu tak abadi Dia hanya tertelan kegarangan matahari. Cinta serupa angin yang menyapamu setiap malam dari makam jendela Akan mencoba membuatmu menoleh dengan suara ributnya Semakin kau mengacuhkannya, semakin ia mencari perhatian. Cinta serupa pohon yang memiliki waktu-waktunya sendiri Di musim semi ia akan meramai Di musim gugur ia beristirahat Ia dapat mati bila tak kau rawat Tapi ingat, jenis pohon tertentu tidak akan pernah mati meski kau membakar akarnya. Cinta juga serupa cahaya Ia akan membuatmu butuh hingga berlutut mengemis untuk memiliki sendiri agar bisa kau gunakan sepanjang usia. Cinta bisa juga serupa langit Tinggi tak terjangkau Luas tak terkata Tapi kau selamanya tak akan pernah bisa menyentuh birunya.

Semua Berujung Padamu^

Tahu kenapa aku suka naik sepeda? Karena aku suka angin. Tahu kenapa aku suka angin? Karena aku suka kesejukan. Tahu kenapa aku suka kesejukan? Karena kesejukan itu membahagiakan. Tahu kenapa aku suka kebahagiaan? Karena kamu.

Ah!

Satu-satunya bagian yang aku sukai dari sakit ini hanyalah satu, cintamu, Ibu. Bukan, bukan aku menganggap engkau tidak mencintaiku saat aku tidak sedang sakit Tapi hati kerasku ini tampaknya harus melihat yang muncul di permukaan dulu baru mengerti tentang kasih, maka maafkan aku.

Kita Adalah Langit~

Gambar
Langit itu kita. Ada waktu untuk hujan, terik, dan mendung. Ada waktu untuk menangis, marah, dan kecewa. Tapi terlepas dari itu semua, Kita adalah biru yang berarti damai. Hanya saja, ada yang lebih suka membuat hujan, Ada yang lebih suka berlama-lama dengan terik, Dan terlarut dalam mendung. Hingga akhirnya kita lupa, bahwa kita diciptakan biru, bukan hitam, merah, atau kelabu. Ah, dari dulu aku memang lebih suka biru.

Pohon Ranting Kering.

Gambar
Aku selalu suka menatap lama pohon-pohon kosong tanpa daun, tanpa buah, tanpa bunga, hanya ranting kering tinggal keping. HAMPA. Bolehkah aku menyamakan diri dengannya? Bila boleh, aku juga akan berkata bahwa aku tak ubahnya pohon kosong tanpa daun, buah, bunga, hanya ranting kering tinggal keping. YA!

Tentang Ukhuwah~

Ukhuwah itu sederhana. Sama rasa, itu saja!

Buta!

Pagi buta, saat embun masih bertahta dan kabut belum ingin kehilangan wujudnya. Seperti itulah aku mencintaimu. Indah, tapi hanya sementara.

Dear, Ichin.

Gambar
Kau tahu? Aku sangat suka hujan, sama sepertimu. Maka setiap kali hujan turun, aku tak bisa tak mengingatmu. Maka satu saja inginku. Aku ingin bermain hujan bersamamu. Sampai gigil memaksa kita mengeringkan badan, sampai demam membujuk kita beristirahat, bahkan sampai akhir penutupan mata menuju tempat asal rintik pertamanya :)

[&]

Gambar
Warna. Pernahkah kau membayangkan bagaimana jadinya jika tiba-tiba semua yang ada di dunia ini berubah menjadi tak berwarna, tampak sama, bahkan lebih gelap dari kelam. Mungkin akan lebih menakutkan dibanding orang buta yang sejak nol tidak pernah mengenal bentuk, warna, dan keindahan. Maka, seperti frasa lima huruf itulah kira-kira dirimu, Tuan.

Rindu Rumah Sakit

Tiba-tiba aku rindu rumah sakit, sebenarnya bukan rasa sakitnya yang aku rindui, tapi semua yang aku dapatkan ketika aku sakitlah yang membuat aku merasa betah. Peluk, cium, cinta, kasih sayang, perhatian, kunjungan, dukungan, dan doa-doa. Kalau saja aku bisa menukar semua yang aku miliki saat ini dengan daftar tadi, maka tak akan aku berpikir sekian kali untuk melakukannya, tapi sayang, semua yang kita inginkan tidak selamanya kita dapatkan, dan apa yang kita dapatkan tidak selamanya akan berada di tangan. Maka itulah kehidupan. Yah, begitulah. Allah punya caranya sendiri untuk menunjukkan cinta.

Tentang Kita~

Gambar
Maksud tulisan ini sungguh sederhana, hanya ingin mengatakan, "Aku mencintaimu hanya karena Allah".

Barokallah, Barokallah, Barokallah :)

Gambar
Barokallah, untuk kakak pertamaku, kau telah menambahkan satu orang lagi ke dalam keluarga kita :) Barokallah, untuk kakak keduaku, terima kasih telah membuat lengkap anggota di dalam rumah kecil kita :) Dan untuk Ayah Ibu, selamat, anakmu mejadi tujuh orang sekarang :) Doakan, semoga anakmu yang bertiga ini segera menyusul, agar keluarga kita menjadi semakin lengkap :D

Selamat Hari Perempuan :)

Selamat hari perempuan. Tak ada yang bisa melukiskan dengan sempurna betapa hebatnya perempuan, Maha Suci Allah yang menciptakan perempuan dengan segala kemuliaan, kelembutan, kehebatan, dan kesejukannya. Selamat hari perempuan untuk ibu, perempuan terbaik, perempuan tercantik, perempuan terhebat yang ada dalam hidupku, dan selamanya akan begitu. Engkaulah perempuan yang menjadi penyumbang terbesar kebagiaan untukku. Selamat hari perempuan untuk kakak, perempuan kedua yang mendidikku, mengajariku cinta, mengajariku kasih, mengajariku rindu. Semoga Allah senantiasa melimpahkan cinta, kasih, dan sinar rinduNya untukmu. Selamat hari perempuan untuk adik, perempuan terakhir dalam hidupku. Aku mencintaimu. Dan, selamat hari perempuan untukku. Ayo menjadi lebih perempuan.

Saya Gurunya~

Saya pernah berkata, saya tidak pandai menulis Saya hanya mencurahkan kata-kata Dan kamu yang menjadi ide pokoknya Seperti pelajaran Bahasa Indonesia Ada induksi dan deduksi Maka di manapun letaknya, intinya tetap sama. Saya juga tidak pandai menggambar Saya lebih suka melukis, di dalam bayangan mata Akan banyak sekali karya yang bisa saya cipta Berwarna-warna, berbagai macam rupa Tapi tetap saja, gambar yang selalu berhasil saya lukis hanyalah wajah kamu saja Seperti guru kesenian saya bilang, "Melukis itu akan sangat indah hasilnya jika dilakukan dengan sepenuh hati" Jadi saya rasa, untuk pengamalan nasihat di atas, saya jagoannya. Kamu tahu, Saya sangat tidak pandai pelajaran matematika Saya tidak suka pelajaran yang menyangkut angka-angka Hitung menghitung selalu membuat saya pusing dan sakit kepala Tapi ketahuilah, Saya selalu berhasil menghitung semua kenangan tanpa salah sedikit pun Saya yakin, tidak ada yang salah dari penghitungan saya jika menya

Dear Allah^

Gambar

...

"Walaupun perasaan ini hanya akan menunjukkan kelemahanku, Tetapi suaramu yang selalu terdengar di dekatku memberikan kekuatan dan keberanian Untuk bisa berlari sejauh apapun."

Aku yang Menyesal atau Kamu?

Desember itu, kau akan datang menemuiku, "pertemuan terakhir sebagai tanda perpisahan sebelum hubungan berakhir", katamu di pesan semalam. Dan ya, sekarang aku menunggu di sini, di kursi nyaman sebuah taman. Daun gugur yang jatuh ke atas pangkuanku ini adalah daun ke seratus mungkin, pertanda bahwa aku sudah terlalu lama menunggu. Kau tahu, arlojiku memang arloji lama, arloji kuno lima tahun lalu, tapi waktu yang ditunjukkannya selalu tepat, dan ini sudah dua jam. Maka lihatlah, hujan turun begitu deras sederas rintih di hatiku yang letih. Baju basah ini ku harap tak segera kering hingga kau datang, aku ingin kau melihat, sungguh aku tersiksa! Oh, Tuhan. Lelaki ini berhasil membuatku geram. Aku telah menambah satu jam lagi dan dia belum juga datang?! Sudah! Kesabaranku habis. Aku pulang. Dan jangan berharap akan ada pertemuan susulan, atau penerimaan maaf penyesalan. Ada yang patah rasanya di hati ini, patahan yang lebih keras daripada sekedar pensil patah yang

Secarik Cerita Kita~

Aku lupa kapan tepatnya kita pertama kali bertemu. Aku hanya ingat sebuah momen yang kemudian aku nobatkan sebagai pertemuan pertama kita, yaitu saat aku berjalan menyeberangi lapangan upacara menuju kantin di dekat gerbang sekolah sambil membaca sebuah novel. Sungguh sangat memalukan, aku entah kenapa sampai bisa menabrak tiang bendera , terjatuh dan kamulah yang datang sambil berlari untuk membantuku berdiri. Setelah itu kita tak pernah berjumpa lagi, aku berusaha mencari informasi tentangmu ke mana-mana, ke siapa saja, tapi tiada. Aku hanya tahu satu hal, bahwa kamu bernama Dave Farrel, persis seperti nama salah seorang personil Linkin Park, Band ternama yang aku suka. Lima tahun tahun kemudian, sesuatu tak terduga terjadi, kejadiannya beberapa hari setelah tamatnya aku dari sekolah yang menyisakan begitu sedikit kenangan tentangmu, aku sungguh berterima kasih pada kolektor topi yang aku temui di kereta api yang aku tumpangi itu, karena telah tidak sengaja menyenggolku hingga