Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Selamat Tinggal

Gambar
2012 berlalu, tahun baru menunggu Aku tak tahu kenapa waktu begitu terburu-buru Tapi ya, bukankah bagus mengetahui bahwa tak ada yang terlewatkan dari dulu? Kau, aku, kita masih bersatu Tertawa seperti kita masih balita Bercanda seperti kita tak pernah dewasa Mungkin kita lupa, waktu selalu rajin mengganti kalendernya Hingga di akhir Desember, kita tergugu menatap langit yang akan segera memperbaharui bulannya Mengernyitkan dahi sambil bertanya, besok tanggal berapa? Terima kasih masih bersamaku, meski kita sudah tak semuda dahulu Meski aku tak secantik saat dilahirkan Ibu Dan harapanku, semoga kita bahagia selalu.

Cerpen Pertama dan Terakhir yang Usai~

Gambar
Sudah tiga kali berturut-turut. Benar-benar aneh. Belum pernah sebelumnya aku bermimpi dengan mimpi yang sama persis, baik tokoh, latar, alur, hingga ke detil-detilnya. Pagi ini aku bangun dengan wajah kebingungan, bertanya-tanya pada diri sendiri apa yang sebenarnya terjadi, apa yang salah dengan diriku, kenapa bisa sampai bermimpi tiga kali berturut-turut dengan mimpi yang sama persis? Ah, alhasil, seharian ini aku jadi uring-uringan di kampus, tidak banyak bicara, tidak mengikuti perkuliahan dengan serius, tidak makan dengan benar, seperti orang sakit yang tak menemukan obat. Rasanya sesak sekali memikirkan persoalan mimpi ini, aku harus cerita ke seseorang, ke Atika saja, sahabatku dari kecil dan tiga tahun di perantauan ini. Kutemui Atika dengan wajah tidak sabar seperti menggenggam bara api panas yang harus segera dilepas. Atika tahu mimik, perempuan cantik berhati lembut ini memang pandai sekali membaca raut muka, bisa segera tahu apa yang terjadi sebelum mendengar beritan

Tentang Harapanku

Negeriku yang damai, Tak ada marah, tak ada darah. Negeriku yang terhormat, Tak ada korupsi, tak ada kolusi. Negeriku yang baik, Semua orang gemar menolong siapa sja, kapan saja, di mana saja. Negeriku yang kaya, Tak ada yang menangis kelaparan, tak ada yang tidur di kolong jembatan. Negeriku yang sejahtera, Tak ada peminta-minta, tak ada yang butuh mencuri, tak ada butuh membunuh. Negeriku yang bahagia, Aku senang tinggal di sini Aku cinta pemimpinku Aku cinta bangsaku Aku cinta tanah airku. Itu harapanku.

Semua yang Kupunya, Kamu.

Gambar
Selain keluarga, tak ada yang lebih kusyukuri kehadirannya selain dirimu. Ingin sekali setiap hari berkata, terima kasih telah menjadi sahabatku. Tapi kau bilang sudah bosan, dan ungkapan tidaklah penting. Kau, Yang selalu panik saat aku sakit, menelpon puluhan kali untuk memastikan keadaanku baik-baik saja. Bersedia tanpa diminta menyelesaikan tugas kuliahku agar tak ada beban di kepala yang memperberat sakitku. Kau, Yang sudah merasa cukup lebih dari apa saja jika menemukanku tersenyum. Walau kau berkali-kali meyakinkan bahwa senyumanku tidaklah manis. haha. tapi tetap, kau hobi sekali membuatkanku senyuman. Kau, Yang akan mengeluarkan uang jutaan untuk menebus kesalahanku, menghapus airmataku, menerbitkan tawaku. Tanpa pamrih, tanpa harap ucapan terima kasih, tanpa harap puji. Kau, Yang tahu bahwa aku tidur lebih lambat dari biasanya, akan membangunkanku tanpa diminta untuk shubuh tepat waktu, memastikanku sudah duduk dan benar-benar membuka mata. kau tak rela, tahajj

The Sun

Sejak pagi aku menunggu matahari Bola raksasa kuning terik yang berada di pucuk kepalaku ini belum cukup layak untuk menjadi matahari Ia hanya bersinar, tapi tak sampai ke dalam hatiku yang gelap dan lembab. Sudang siang menjelang sore Matahari belum ingin muncul walau sedetik Bajuku basah oleh keringat akibat panas matahari palsu di atas sana Mungkin dia marah karena tak kuanggap. Hey, matahari asli Mewujudlah di hadapanku Aku menantimu sejak lama Hati di dadaku sudah terlalu sering bergemuruh minta kau cahayai Apa kau bersembunyi di balik bintang? Atau bulan? Atau tangan Tuhan?

About

Sahabat adalah yang menghadiahi dirinya sendiri untukmu, seutuhnya.

Senja ke 19

Gambar
Aku berdiri di sini, di senja ke 19 sejak kau lahirkan aku dari balik lahar, Ibu. Kau tahu apa yang selalu berubah dari satu senja ke senja berikutnya? Ya, warna. Aku tidak terlalu ingat ada berapa macam warna yang bisa kutangkap oleh retinaku di senja pertama. Tapi aku bisa pastikan, warnanya tidak sepekat senja kedua, dan seterusnya. Maka kaulah Ibu, yang selalu rajin tak pernah lupa menambahkan warna di setiap senjaku. Kau bilang, "Senja ini milikmu, nikmatilah sebelum gelap merenggutnya darimu. Kau tak punya banyak waktu sayang, jadi kubuatkan yang terindah untukmu agar kau cukup puas menikmati singkatnya" Dan ini senja ke 19 sejak pertama kali aku mampu mengenal warna. Aku tidak bisa pastikan akan menemui warna baru esok hari. Tapi aku tahu, ada atau tidak aku di sini, kau akan tetap menambahkan warna untukku. Warna cintamu yang selalu bertambah walau aku kadang lengah, walau aku kadang jengah, walau kadang aku marah. Terima kasih, untuk setiap senja. Ter

Jogjakarta~

Jogjakarta, dalam diriku. Aku bertanya mengapa aku begitu mengagumimu Bahkan sebelum mata kita sempat beradu Sedang kakiku belum menginjak bumimu. Jogjakarta, dalam hatiku Aku bertanya mengapa aku begitu mencintaimu Tapi hei, bukankah kita tak butuh waktu untuk berkencan Tak butuh tempat untuk makan malam. Jogjakarta, oh, Jogjakarta Kalau saja aku dirimu.

Ramadhan~

Gambar

Bukan Keluhan~

Apa karena dosaku yang terlalu banyak hingga Allah memberikan kesempatan pengguguran dosa yang begitu sering? Kalau begitu, Terima Kasih ya Allah.. :')

Tentang Dua Adik yang Allah Titip^

Tentang dua adik yang Allah beri Aku merasa begitu beruntung Bukan karena kuantitasnya yang cukup banyak Tapi tak lebih karena kebahagiaan yang Allah titip lewat mereka begitu besar. Untuk ke sekian kalinya, Terima kasih, Tuhan :')

Tentang Cinta yang Diam-Diam Kau Ukir^

Gambar
Tentang cinta yang diam-diam kau ukir di palung hati Allah telah menuliskannya sejak lama Tak salah Siapa yang berani menyalahkan cinta? Sementara ia semacam makhluk yang Allah cipta. Biar ku tebak, kawan Kau menginginkannya, bukan? Menjadi pengisi harimu di masa depan Menjadi penabuh kasih di rumah kecil yang kau bina bersama Menjadi tempat bersandar saat airmata terpaksa mengalir di pipi Aku juga merasakannya. Dan... Kau hanya perlu menyiapkan diri Berkaca padanya yang tinggi Kemudian silakan berharap lagi Mudah-mudahan Allah sependapat dengan harap yang kau curi, pada dinding cinta di hati yang terasapi wangi kasturi.

Tentang Persahabatan yang Kueja Malam Ini

#Tentang persahabatan yang dulu pernah kita agungkan Kau sebut, kita adalah tiga insan tak terpisahkan. #Jarak. Mungkin memang pantas dijadikan alasan kealpaan kita Tapi hati tak mengenalnya, kurasa. #Lalu mengapa rindu tak berhasil mempertemukan kita, kawan?

Bapak Taufiq, saya ngefans :D

Gambar
Meski hanya ngobrol beberapa menit, tapi pertemuan dengan orang-orang besar memang meninggalkan jejak yang besar pula yaaa.. Mudah-mudahan bisa ketemu Bapak Taufiq Ismail lagi, aamiin :)

Untuk Pagi, Malam, dan SenjaMU, Tuhan...

Gambar
Tuhan memberiku jutaan pagi, yang ku eja mentarinya dan ku selundupkan sinarnya, pada retina yang ku pakai untuk menatapmu, Bunda.. Tuhan memberiku jutaan malam, yang ku eja gelapnya dan ku simpan indahnya, pada mimpi-mimpi yang ku pakai untuk mengunci wajahmu, Ayah.. Juga senja yang mencubit langit hingga memerah, aku meminjam ronanya untuk ku taruh pada muka pucat berairmata penuh rinduku saat aku jauh dari rumah, tempat kita menyulam kasih dan kisah. Terima kasih, Tuhan.

>>>

Gambar
Punya masalah?

Who The Real Ones Are?

Gambar
Pernahkah merasa kehilangan teman? Merasa bahwa mereka tidak cocok dengan kita? Merasa bahwa ada yang lebih baik dari mereka? Saya pernah. Dan mungkin saya juga pernah menjadi bagian dari kepernahan itu bagi seseorang di luar sana. Hanya saja, saya masih belum menemukan ujung dari pencarian ini.

Tentang Proses di Perjalanan Kita..

Gambar
Proses. Inilah yang masing-masing kita sedang jalani Berproses menjadi pribadi yang Allah inginkan, keluarga nantikan, dan diri kita sendiri harapkan. Betapa proses itu panjang kawan-kawan Ada yang masih berjalan bahkan berlari di jalannya Ada yang sedang terduduk mengistirahatkan diri Ada yang sudah mencari jalan lain Dan ada yang mundur teratur. Kau pilih yang mana, Kawan? Apapun jalanmu, ku harap, Allah tetap menyertaimu..

Always :D

Gambar

Bila Ujian Datang Padamu, Kawan..

Gambar
Saat ujian itu datang kembali menemuimu Mengetuk pintu tua rapuhmu Bahkan mendobrak memaksa masuk ke dalam rumah kecilmu, Tetaplah ingat, kawan.. Ulat akan menjadi kupu-kupu Hujan akan berubah pelangi Dan malam akan menghadirkan pagi. Tak perlu risau seberat apapun yang menimpa Risaulah bila tak ada lagi iman yang menjadi penyangga Selama ia masih ada di dada, pastilah Tuhan tak akan membuatmu kecewa...

Bolehkah Aku Memanggilmu Ibu?

Gambar
Jika boleh, Maka engkau adalah: Ibu kedua Ibu bagi Islamku Ibu atas sorgaku. Terima Kasih.

Ku Namai Mereka...

Gambar
Bila ada yang bertanya siapa mereka? Maka aku tak punya jawaban selain, "Keluarga" Ya, keluargaku, dunia dan akhirat :')

Masih Tentangmu, Ibu..

Gambar
Denting rindu yang kau kirim lewat angin setiap malam itu, Ibu Menyadarkanku betapa rindu begitu dingin dan menggigilkan Aku tak suka kerinduan Inilah mengapa aku tak bisa jauh dari wajah telagamu Tapi kau memaksaku untuk belajar merindu Walau hingga kini aku masih belum tahu cara menjinakkannya Justru aku yang berlutut menangis memohon padanya agar tak mengganggu tidurku, Ibu... Aku tak suka kerinduan, Sungguh!

Ya!

Gambar
Aku akan bertahan. Meski tak ada tangan yang menggenggamku menguatkan Juga sorakan dan tepuk tangan penyemangatan. Aku belajar bertahan. Meski dunia tak kunjung lelah menyandung kakiku hingga terjatuh Kemudian menjerat agar tak mampu bangkit lagi. Aku tetap bertahan. Meski airmata telah bosan bertemu pipi Meski doa telah habis ku eja jutaan kali.

Kaulah, Bunda..

Gambar
Bunda.. Rindu membatik bahasa dalam sajakku. Kala kau lepas kepergianku untuk menjauh dari belai kasihmu Kala kau lepas kepergianku untuk menjauh dari dekap hangatmu Kala kau lepas kepergianku untuk menjauh dari sentuh lembutmu.. Kau yang pertama, Bunda Pertama yang mengajariku berjalan menyusuri jalan gelap nan berlubang Mengajariku bangkit dari jatuh meski akan terjatuh lagi Mengajariku tetap tersenyum walau dunia memaksaku menangis.. Kaulah, Bunda Muara tempat aku kembali menuntut kebahagiaan yang tak tergantikan Kebahagiaan yang tak pernah terusaikan Kebahagiaan yang tak pernah terpuaskan.. Bagaimanalah aku bisa menjauh dari kaki sorgamu? Bagaimanalah aku bisa lengkap tanpa hadirmu? Bagaimana, Bunda? Tak akan pernah bisa, kan? Ku harap memang tidak akan pernah bisa.

IBUnda..

Bilakah kan tiba masanya, Bunda? Aku merasai apa yang kau rasa? Menjaga layaknya kau menjaga Mencinta sesempurna cinta yang kau punya Aku tak ingin terlambat menyadari betapa kau segalanya...

Tanda Baca di Perjalanan Kita

Gambar
Perjalanan kita ternyata dipenuhi oleh tanda baca Sesekali kita terbentur pada tanda tanya yang membuatmu atau aku terdiam takut dan tak mampu menjawabnya Atau terjatuh kemudian terluka pada tenda seru yang kita buat sendiri dengan sengaja Kita pernah juga membuat jeda dengan koma, tapi tak lama Ya, tak pernah lama, karna kita selalu ingin melanjutkannya. Tapi bagaimanapun, ku mohon jangan biarkan titik menghentikan kita Karna bukankah kau tahu, aksara setelah titik mengharuskan kita menulis kapital? Sedangkan kapital tidak pernah sanggup kita buat Maka tetaplah pada tanda baca yang pernah saja, jangan titik, ku mohon jangan titik.

Hujan#3

Gambar
Hujan dan malam itu memang sudah lama berteman Aku menyukai keduanya. Kau juga, bukan?

Hujan #2

Gambar
Lihat? Betapa hujan itu cantik dan anggun. Bolehkan aku mampir sejenak di wajahmu, hujan?

Hujan

Gambar
Hujan memang selalu bisa membuatku diam dengan kebekuan suaranya Terima kasih, hujan. Terima kasih, Tuhan,

#Magicalmay2012day1

10 hal yang saya syukuri dalam hidup: 1. Bila saya bisa berterima kasih dari sejak awal lahir dan terus berterima kasih hingga ajal menjemput, maka hal pertama dan paling utama yang paling saya syukuri adalah karena saya punya Tuhan yang menjadikan saya seorang muslimah . 2. Apalah artinya hidup bila tak ada yang selalu menerima kita apa adanya, mencintai kita selamanya, dan menyambut keberadaan kita kapan saja. maka izinkan saya bersyukur atas kehadiran keluarga lengkap yang melimpahkan semua kebahagiaan untuk saya. 3. Siapa yang bisa menyangkal bahwa manusia tidak bisa hidup tanpa cinta ? Maka hal berkutnya yang saya syukuri dalam hidup adalah lima kata itu, baik yang saya terima maupun yang saya berikan, atau bisa jadi yang belum didatangkan. 4. Terima kasih karena telah memberi saya kelengkapan fisik . Tanpa mata, bagaimanalah saya bisa memandang keindahan dunia. Tanpa telinga, bagaimanalah saya bisa mendengar suara semesta. Tanpa lisan, bagaimanalah saya bisa memanggil nam

...

Gambar

If*

Gambar

Dear,

Gambar
Wahai Engkau Yang Menerbitkan Matahari Aku tahu, semua telah beres olehMu pagi ini, Tapi masih ada yang tak beres, Ya Tuhan Di sini, hatiku, Bolehkah aku meminta obat terbit terik milikMu?

:'(

Gambar
Pagi ini aku rindu ibu :'( Betapa jahatnya aku yang membagi waktu untuk merindui, mestinya sepajang waktu, bukan hanya sepanjang pagi. Maafkan aku yang belum tuntas belajar arti rindu darimu, Ibu.  Mungkin anakku lah nanti yang akan menuntaskannya.

Semoga

Tempat yang tak pernah dilihat oleh mata Tempat yang suaranya tak pernah terdengar oleh telinga Tempat yang tak pernah terbayangkan keindahannya Tempat bernama sorga, Tempat aku akan berada di sana, bersamamu, selamanya. Semoga.

Rindu dan Kamu Seperti Burung dan Sayap

Aku adalah orang yang tidak gampang merindukan seseorang. Tapi kenapa kamu terlalu gampang untuk dirindui?
Mereka datang dan pergi. Ada yang tinggal, ada yang tak kembali. Kamu?
Gambar
Setiap kali berada di atap rumah ini, memandangi langit luas berbintang yang aku namai taman semesta, aku membayangkan kau suatu hari nanti ada di sampingku, membantuku menyelesaikan hitungan bintang hingga pagi, tapi kemudian kita hanya akan merengus kesal karena tak pernah berhasil. Ya, seperti usahamu untuk menghitung jumlah cintaku yang hanya akan membuatmu kesal karena tak berhasil menemukan hasil tepatnya, terlalu banyak, keluhmu.

Menuju Ka'bah

Gambar
Tentang lelaki paling tampan di hatiku Aku bertanya padamu tentang haji, Kapan? Engkau hanya menjawab, tidak, bukan haji tidak lebih penting, tapi pendidikan anak-anakku lebih utama. Aku tahu kau bergurau soal penting dan utama itu, Ayah. Bagimu, haji lebih penting dan lebih utama, kau hanya menyembunyikan mana. Maka tunggulah, tanganku akan menggenggammu ke sana, suatu hari nanti, insya Allah, bersama Ibu.

Kepada: Suci*

Gambar
Regita... Putri bungsu yang elok rupa Sudahkah kau lupa? Pada kenangan yang mungkin bisa menyatukan perpisahan kita Pada kisah setiap malam di saat kita masih satu atap bersama Pada teh gelas beku yang kita serut di siang menyala Pada tawa yang menganga di setiap jeda cerita. Sungguh aku tak lupa Hanya saja aku alpa menaruh namamu di meja Tempat aku singgah setiap larut untuk mengeja a-ba-ta. Maka maafkan aku yang absen menyapa Tapi percayalah, namamu masih rapi ku sebut di setiap doa.

Jendela dan Pohon

Cukup berikan aku jendela kamarmu Tempat kau setiap pagi menerbitkan senyum mengalahkan terbit matahari Yang membetulkan warna merona mawar di halaman Yang membatalkan embun bersembunyi di daun Maka aku akan menjadi pohon yang rindang daunnya mengintip gerik dan mengutip gerakmu diam-diam. Aku bersedia mematung menghitung setiap kata yang kau lahirkan dari kepala, tempat kau menyimpan ceritaku setiap malam Menunggu namaku kau sebut di balik dinding yang menyimpan ribuan kalimat itu Maka saat aku akhirnya mendengar, aku tersipu dengan warna merah di wajah resah. Tapi sayang. Aku tak punya jendelamu, tak juga pandai mengubah wujud menjadi pohon halaman. Ah, lagi pula, aku pikir, untuk apa hanya punya jendela dan menyamar serupa pohon jika aku juga bisa menerbitkan senyuman di jendela yang sama denganmu setiap pagi? :)

Aku Tak Punya Judul

Pagi buta tidak bisa melihat Karena malam masih mengikat Dan aku tertambat pada sebentuk rupa yang tertutup pekat Agaknya langit senang bermain petak umpat.

Kepada: Atika

Gambar
Namanya Atika, Ya! Aku sedang merinduinya malam ini. Rupanya cantik, Ia menyimpan mata indah dengan bulu mata hitam pekat panjang, hidung mancung elok, dan senyuman yang penuh pesona di wajahnya Dulu aku pernah ingin menjadi dia Terlahir dengan wajah sempurna, hati bercahaya, dan kecerdasan yang tak berdusta. Tapi kini aku sadar, tak cocok menggunakan kata pernah, karena sekarang pun masih. Aku tersenyum setiap kali mengingat jalannya yang tergesa-gesa Seperti takut ketinggalan kereta, Dia mencintai lelucon, seperti sebuah keharusan untuk membuat siapapun lawan bicaranya tertawa Tapi jangan terkecoh, dia juga pandai memasang wajah serius yang menyeramkan Meskipun sesekali, tapi ku yakin, tak ada yang ingin melihat wajah seperti itu untuk kedua kali. Dia mencintai persahabatan, mengagungkan kasih sayang, memuliakan persaudaraan. Maka bagaimanalah aku bisa mengabaikan namanya? Walau kini jauh dipisahkan mil yang merampas tangannya dari genggamku Merebut ketenanganku sa

Aku Sebut Tercukupkan

Hidupku tercukupkan dengan kamu yang hadir entah dari penjuru sebelah mana Bukan terselesaikan, tapi tercukupkan Itu saja yang ingin aku sampaikan Mungkin kamu tak akan mendengarkan, tapi biarlah aku tetap ungkapkan.

Aku Rindu Pulang*

Gambar
Pulang selalu menyenangkan Aku tak sadar telah berlama-lama menyungging senyuman di sepanjang perjalanan Mengingat akan bertemu dengan wajahmu yang tenang dan meneduhkan Mengingat masakanmu yang tak ada tandingannya di setiap restoran. Aku selalu ingin pulang Saat harus kembali ke sini, tempat yang jauh dari dekapanmu, aku bersimbah tangisan Rasanya ingin kembali ke belakang berputar haluan Menutup pintu gerbang dengan rantai agar tak ada penjahat yang menjemputku memisahkan Lalu sepanjang hari menghabiskan waktu dengan menatap wajahmu yang mulai petang Berharap kau tak pernah pergi duluan, meninggalkanku sendirian. Wahai Ibu yang cahayanya tak pernah padam Sudikah engkau memahat hatiku dalam jiwa putihmu yang matang? Agar aku tak lepas, tak pergi, tak menghilang Sungguh, aku mencintaimu lebih dari yang pernah aku tunjukkan Maka mengertilah, bila suatu hari nanti aku dijemput seseorang Bukan berarti engkau ku tinggalkan Juga tidak menggantikan Aku hanya melanjutkan k

Bagaimanalah~

Gambar
Aku tak pernah bosan menatap hijau yang menetap di wajahmu, Rupa yang tergambar karenanya berubah damai Dan hati keruhku lupa untuk berpindah setiap kali terbentur pada elokmu. Mungkin tidak semua mencintaimu Barangkali juga ada yang tidak menginginkanmu Tapi bagiku, kau tak ubahnya pagi yang selalu cerah mencahayai pekat hitamku Seperti bukit-bukit yang selalu ingin ku capai puncaknya walau letih dan bersimbah peluh Seperti langit yang menampung semua kerinduanku Dan seperti aroma wangi di taman bunga yang membuatku betah berlama-lama. Maka katakanlah padaku, bagaimana caranya aku bisa pergi darimu, sementara di dadaku sendiri tidak ada lagi yang berani mengusirmu.

Tak Ada Selain Dirimu.

Gambar
Aku tahu betapa cinta yang ada di dalam dadamu tak pernah keruh Aku bisa mendengar betapa ia bergemuruh. Aku kuat karena ia telah tertaruh. Tapi sejak malam-malamku kosong dari suara selamat tidurmu, aku tak mampu lagi berkata aku kuat untuk hidup seperti ini Maka bagaimanalah aku bisa jauh dari tempatmu berada? Sedangkan cintamu terlalu erat untuk mengurungku tetap dalam hangatmu Aku bersumpah tak ada yang lebih aku cintai selain dirimu setelah Allah Sungguh, aku terlalu lemah untuk menahan rindu dan bertahan dalam jarak, Ibu.

Someday Soon...

Gambar

:/

Rumah kita nanti harusnya ditanami banyak bunga. Karena akan ada dua batu di dalamnya.

Complicated, Sangat!

Gambar

Dear, Nanny^

Kau mengajarkan padaku banyak hal, saudariku. Terima kasih untuk ilmu dunia dan akhirat yang telah kau bagi. Aku mencintaimu, karena Allah.

Aku dan Hujan^

Gambar
Aku dan hujan bagai sepasang kekasih yang saling merindui Dan langit menjadi penghalang antara aku dan tetesnya Kadang aku juga benci matahari yang selalu memanggilnya pulang. Aku dan hujan bagai sepasang kekasih yang saling mencintai Dan awan menampung kasihku yang kemudian dia curah di pagi berantai Tapi ia tak selalu lama, mungkin ada yang lebih menginginkannya di atas sana. Maka aku dan hujan masihlah sepasang kekasih yang saling memiliki Ia dan aku barangkali dipisahkan jarak yang teramat jauh untuk ku tempuh Tapi angin selalu berhasil membawa pesanku menujunya. Mungkin kita butuh sesuatu yang bisa mengubahmu menjadi bukan hujan Agar kau tak harus kembali ke sana setelah kau temui aku suatu hari nanti Ya, sesuatu.

Di Mana Matahari?

Gambar
Sejak pagi aku menunggu matahari Bola raksasa kuning terik yang berada di pucuk kepalaku ini belum cukup syarat untuk menjadi matahari Ia hanya bersinar, tapi tak sampai ke dalam hatiku yang gelap dan lembab. Sudah siang menjelang sore Matahari belum ingin muncul walau sedetik Bajuku basah oleh keringat akibat panas matahari palsu di atas sana Mungkin dia marah karena tak ku anggap. Hey, matahari asli Mewujudlah di hadapanku Aku menantimu sejak lama Hati di dadaku sudah terlalu sering bergemuruh minta kau cahayai Apa kau bersembunyi di balik bintang? Atau bulan? Atau di tangan Tuhan?

Cinta Itu Serupa...

Gambar
Cinta serupa pelangi yang tak pernah kehabisan warna Ia merekah di pucuk hujan dan terbit di batang kemarau Tempat kau menangis dan tertawa. Cinta serupa embun yang dingin di pagi buta Bergelayut bersembunyi dari terik Bukan, bukan berarti cinta itu tak abadi Dia hanya tertelan kegarangan matahari. Cinta serupa angin yang menyapamu setiap malam dari makam jendela Akan mencoba membuatmu menoleh dengan suara ributnya Semakin kau mengacuhkannya, semakin ia mencari perhatian. Cinta serupa pohon yang memiliki waktu-waktunya sendiri Di musim semi ia akan meramai Di musim gugur ia beristirahat Ia dapat mati bila tak kau rawat Tapi ingat, jenis pohon tertentu tidak akan pernah mati meski kau membakar akarnya. Cinta juga serupa cahaya Ia akan membuatmu butuh hingga berlutut mengemis untuk memiliki sendiri agar bisa kau gunakan sepanjang usia. Cinta bisa juga serupa langit Tinggi tak terjangkau Luas tak terkata Tapi kau selamanya tak akan pernah bisa menyentuh birunya.

Semua Berujung Padamu^

Tahu kenapa aku suka naik sepeda? Karena aku suka angin. Tahu kenapa aku suka angin? Karena aku suka kesejukan. Tahu kenapa aku suka kesejukan? Karena kesejukan itu membahagiakan. Tahu kenapa aku suka kebahagiaan? Karena kamu.

Ah!

Satu-satunya bagian yang aku sukai dari sakit ini hanyalah satu, cintamu, Ibu. Bukan, bukan aku menganggap engkau tidak mencintaiku saat aku tidak sedang sakit Tapi hati kerasku ini tampaknya harus melihat yang muncul di permukaan dulu baru mengerti tentang kasih, maka maafkan aku.

Kita Adalah Langit~

Gambar
Langit itu kita. Ada waktu untuk hujan, terik, dan mendung. Ada waktu untuk menangis, marah, dan kecewa. Tapi terlepas dari itu semua, Kita adalah biru yang berarti damai. Hanya saja, ada yang lebih suka membuat hujan, Ada yang lebih suka berlama-lama dengan terik, Dan terlarut dalam mendung. Hingga akhirnya kita lupa, bahwa kita diciptakan biru, bukan hitam, merah, atau kelabu. Ah, dari dulu aku memang lebih suka biru.

Pohon Ranting Kering.

Gambar
Aku selalu suka menatap lama pohon-pohon kosong tanpa daun, tanpa buah, tanpa bunga, hanya ranting kering tinggal keping. HAMPA. Bolehkah aku menyamakan diri dengannya? Bila boleh, aku juga akan berkata bahwa aku tak ubahnya pohon kosong tanpa daun, buah, bunga, hanya ranting kering tinggal keping. YA!

Tentang Ukhuwah~

Ukhuwah itu sederhana. Sama rasa, itu saja!

Buta!

Pagi buta, saat embun masih bertahta dan kabut belum ingin kehilangan wujudnya. Seperti itulah aku mencintaimu. Indah, tapi hanya sementara.

Dear, Ichin.

Gambar
Kau tahu? Aku sangat suka hujan, sama sepertimu. Maka setiap kali hujan turun, aku tak bisa tak mengingatmu. Maka satu saja inginku. Aku ingin bermain hujan bersamamu. Sampai gigil memaksa kita mengeringkan badan, sampai demam membujuk kita beristirahat, bahkan sampai akhir penutupan mata menuju tempat asal rintik pertamanya :)

[&]

Gambar
Warna. Pernahkah kau membayangkan bagaimana jadinya jika tiba-tiba semua yang ada di dunia ini berubah menjadi tak berwarna, tampak sama, bahkan lebih gelap dari kelam. Mungkin akan lebih menakutkan dibanding orang buta yang sejak nol tidak pernah mengenal bentuk, warna, dan keindahan. Maka, seperti frasa lima huruf itulah kira-kira dirimu, Tuan.

Rindu Rumah Sakit

Tiba-tiba aku rindu rumah sakit, sebenarnya bukan rasa sakitnya yang aku rindui, tapi semua yang aku dapatkan ketika aku sakitlah yang membuat aku merasa betah. Peluk, cium, cinta, kasih sayang, perhatian, kunjungan, dukungan, dan doa-doa. Kalau saja aku bisa menukar semua yang aku miliki saat ini dengan daftar tadi, maka tak akan aku berpikir sekian kali untuk melakukannya, tapi sayang, semua yang kita inginkan tidak selamanya kita dapatkan, dan apa yang kita dapatkan tidak selamanya akan berada di tangan. Maka itulah kehidupan. Yah, begitulah. Allah punya caranya sendiri untuk menunjukkan cinta.

Tentang Kita~

Gambar
Maksud tulisan ini sungguh sederhana, hanya ingin mengatakan, "Aku mencintaimu hanya karena Allah".

Barokallah, Barokallah, Barokallah :)

Gambar
Barokallah, untuk kakak pertamaku, kau telah menambahkan satu orang lagi ke dalam keluarga kita :) Barokallah, untuk kakak keduaku, terima kasih telah membuat lengkap anggota di dalam rumah kecil kita :) Dan untuk Ayah Ibu, selamat, anakmu mejadi tujuh orang sekarang :) Doakan, semoga anakmu yang bertiga ini segera menyusul, agar keluarga kita menjadi semakin lengkap :D

Selamat Hari Perempuan :)

Selamat hari perempuan. Tak ada yang bisa melukiskan dengan sempurna betapa hebatnya perempuan, Maha Suci Allah yang menciptakan perempuan dengan segala kemuliaan, kelembutan, kehebatan, dan kesejukannya. Selamat hari perempuan untuk ibu, perempuan terbaik, perempuan tercantik, perempuan terhebat yang ada dalam hidupku, dan selamanya akan begitu. Engkaulah perempuan yang menjadi penyumbang terbesar kebagiaan untukku. Selamat hari perempuan untuk kakak, perempuan kedua yang mendidikku, mengajariku cinta, mengajariku kasih, mengajariku rindu. Semoga Allah senantiasa melimpahkan cinta, kasih, dan sinar rinduNya untukmu. Selamat hari perempuan untuk adik, perempuan terakhir dalam hidupku. Aku mencintaimu. Dan, selamat hari perempuan untukku. Ayo menjadi lebih perempuan.

Saya Gurunya~

Saya pernah berkata, saya tidak pandai menulis Saya hanya mencurahkan kata-kata Dan kamu yang menjadi ide pokoknya Seperti pelajaran Bahasa Indonesia Ada induksi dan deduksi Maka di manapun letaknya, intinya tetap sama. Saya juga tidak pandai menggambar Saya lebih suka melukis, di dalam bayangan mata Akan banyak sekali karya yang bisa saya cipta Berwarna-warna, berbagai macam rupa Tapi tetap saja, gambar yang selalu berhasil saya lukis hanyalah wajah kamu saja Seperti guru kesenian saya bilang, "Melukis itu akan sangat indah hasilnya jika dilakukan dengan sepenuh hati" Jadi saya rasa, untuk pengamalan nasihat di atas, saya jagoannya. Kamu tahu, Saya sangat tidak pandai pelajaran matematika Saya tidak suka pelajaran yang menyangkut angka-angka Hitung menghitung selalu membuat saya pusing dan sakit kepala Tapi ketahuilah, Saya selalu berhasil menghitung semua kenangan tanpa salah sedikit pun Saya yakin, tidak ada yang salah dari penghitungan saya jika menya

Dear Allah^

Gambar

...

"Walaupun perasaan ini hanya akan menunjukkan kelemahanku, Tetapi suaramu yang selalu terdengar di dekatku memberikan kekuatan dan keberanian Untuk bisa berlari sejauh apapun."

Aku yang Menyesal atau Kamu?

Desember itu, kau akan datang menemuiku, "pertemuan terakhir sebagai tanda perpisahan sebelum hubungan berakhir", katamu di pesan semalam. Dan ya, sekarang aku menunggu di sini, di kursi nyaman sebuah taman. Daun gugur yang jatuh ke atas pangkuanku ini adalah daun ke seratus mungkin, pertanda bahwa aku sudah terlalu lama menunggu. Kau tahu, arlojiku memang arloji lama, arloji kuno lima tahun lalu, tapi waktu yang ditunjukkannya selalu tepat, dan ini sudah dua jam. Maka lihatlah, hujan turun begitu deras sederas rintih di hatiku yang letih. Baju basah ini ku harap tak segera kering hingga kau datang, aku ingin kau melihat, sungguh aku tersiksa! Oh, Tuhan. Lelaki ini berhasil membuatku geram. Aku telah menambah satu jam lagi dan dia belum juga datang?! Sudah! Kesabaranku habis. Aku pulang. Dan jangan berharap akan ada pertemuan susulan, atau penerimaan maaf penyesalan. Ada yang patah rasanya di hati ini, patahan yang lebih keras daripada sekedar pensil patah yang

Secarik Cerita Kita~

Aku lupa kapan tepatnya kita pertama kali bertemu. Aku hanya ingat sebuah momen yang kemudian aku nobatkan sebagai pertemuan pertama kita, yaitu saat aku berjalan menyeberangi lapangan upacara menuju kantin di dekat gerbang sekolah sambil membaca sebuah novel. Sungguh sangat memalukan, aku entah kenapa sampai bisa menabrak tiang bendera , terjatuh dan kamulah yang datang sambil berlari untuk membantuku berdiri. Setelah itu kita tak pernah berjumpa lagi, aku berusaha mencari informasi tentangmu ke mana-mana, ke siapa saja, tapi tiada. Aku hanya tahu satu hal, bahwa kamu bernama Dave Farrel, persis seperti nama salah seorang personil Linkin Park, Band ternama yang aku suka. Lima tahun tahun kemudian, sesuatu tak terduga terjadi, kejadiannya beberapa hari setelah tamatnya aku dari sekolah yang menyisakan begitu sedikit kenangan tentangmu, aku sungguh berterima kasih pada kolektor topi yang aku temui di kereta api yang aku tumpangi itu, karena telah tidak sengaja menyenggolku hingga