Bagaimanalah~

Aku tak pernah bosan menatap hijau yang menetap di wajahmu,
Rupa yang tergambar karenanya berubah damai
Dan hati keruhku lupa untuk berpindah setiap kali terbentur pada elokmu.

Mungkin tidak semua mencintaimu
Barangkali juga ada yang tidak menginginkanmu
Tapi bagiku, kau tak ubahnya pagi yang selalu cerah mencahayai pekat hitamku
Seperti bukit-bukit yang selalu ingin ku capai puncaknya walau letih dan bersimbah peluh
Seperti langit yang menampung semua kerinduanku
Dan seperti aroma wangi di taman bunga yang membuatku betah berlama-lama.

Maka katakanlah padaku, bagaimana caranya aku bisa pergi darimu, sementara di dadaku sendiri tidak ada lagi yang berani mengusirmu.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Halaman Persembahanku

Berhentilah Menggangguku Hei, Kau yang di Sana!