Semoga Tulang Rusukmu Lahir dari Rahim Ibuku...

Bila ingat suatu hari nanti, tentang hidup kita di saat yang tak kita ketahui kapan, dimana aku dan kamu menjadi halal, bergenggaman tangan menyusuri susuran kehidupan, aku tiba-tiba ingin waktu semakin cepat berlalu, agar aku dan kamu bisa segera bertemu..
Di dalam mimpi yang aku rajut sendiri, bayangmu menjadi begitu indah untuk ku gambar. Tapi demi Allah, aku tak mampu menggambarkannya, barang sedikitpun, dengan utuh.
Terkadang aku ingin memohon padamu, wahai jiwa yang tak ku ketahui dimana, datanglah sejenak saja ke dalam mimpiku, tunjukkan wajah teduhmu, agar aku tak resah, agar aku tak gundah.
Tapi kau tak pernah datang, hingga aku menjadi malas untuk tidur.

Akibatnya, aku menjadi lancang kepada Tuhan, melukis wajahmu sendiri, sesuka hati, sesuai ingin. Aku tak peduli bahwa Allah memiliki rahasia, aku tetap ingin melukis dengan tangan sendiri.
Aku melukis wajahmu, ya, wajahmu! dengan begitu sempurna di dalam pikirku, utuh!
Hingga bunga harapan berputik dan semakin mekar, menginginkan kaulah yang menjadi pemilik diri ini, tulang rusukmu yang terpisah. Salahkah?

Entah kenapa, aku menjadi demikian bebal, tak peduli bahwa rahasia tetaplah rahasia, dan aku tak berhak untuk mendahuluinya. Tapi hasratku seakan tak mau tahu itu, ia dengan tak tahu diri terus melukis wajahmu demikian lekat, begitu indah, hingga aku menjadi tersipu, malu menatap hasil lukisanku sendiri.

Benarkah kau yang akan hadir mengenakan jas hitam di hari akad nikahku suatu hari nanti?
Benarkah kau yang akan berjabat tangan dengan ayah untuk ijab dan qabul?
Benarkah kau yang akan aku cium tangannya sebagai bukti pertama pengabdianku?
Benarkah kau yang akan mencium keningku untuk pertama kali?
Benarkah? Benarkah? Jawab aku hai lukisan!

Aku tlah letih, lelahku menuju sudah, ia menyerah.
Wajahmu sudah tergambar sempurna, lalu aku berteriak meminta jawaban atas semua tanya selama ini, tapi kenapa tak pernah ada jawaban yang terlontar?
hah, aku lelah, benar-benar lelah.
Kini dengan pasrah, aku hanya bisa berharap, "Semoga tulang rusukmu lahir dari rahim ibuku"...

Komentar

Irma Devi Santika mengatakan…
suuukaaaaaa sama tulisannya.. pertama kali baca judulnya mikir dulu. hhmmm.. "maksudnya apa ya?"
dan setelah dipikir-pikir baru ngerti. wah pemilihan kata-katanya keren ;)
Just A`- mengatakan…
Alhamdulillah kalo bagus :)
makasii..
Achito mengatakan…
postingnya bagus...udh ane follow...Follback ya!
Nice!
Afrili Suyari mengatakan…
Keluarga yang berkah akan didapat apabila dimulai dengan sesuatu yang berkah pula. tak salah bila menyimpan CINTA, karena itulah Fitrah manusia. sebisa mungkin cobalah untuk bersikap wajar... jangan terlalu menampakkan bahwa engkau tengah jatuh hati... bangun cinta itu kata ustadz Salim... bangun "izzah" itu misiku... karena janji Allah itu adalah Pasti. wanita baik hanya untuk laki2 baik. jadilah wanita yang baik, maka engkau akan dapatkan IA yang terbaik. jangan berharap rupa yang setaraaf Yusuf as, jangan berharap
akhlakh seindah Muhammad Saw... karena Allah pasti akan memberikan yang terbaik untukmu... ukhti Sholehaa... lihatlah cinta Fatimah kepada Ali yang telah tumbuh semenjak mereka kanak2, namun karena imannya... Syeitan pun tak pernah tau akan cinta Fatimah ini... ku doakan... keistiqomahan akan mengusungmu pada keberkahan itu. bersihkan hatimu... Lillah, Billah, wafillah... Ali itu tetap untukmu, ukh... jangan lukis wajahnya saat ini, karena kuas itu hanyalah milik sang maha pemberi cinta... afwan, ana slalu menyentil dengan frekuensi tinggi... tapi sungguh ana ingin yang terbaik untukmu, ukh...
Just A`- mengatakan…
Sungguh, sentilanmuu selalu mengagetkanku, ukh
Tapi aku tahu itulah wujud cintamu padaku :)

Postingan populer dari blog ini

Halaman Persembahanku

Berhentilah Menggangguku Hei, Kau yang di Sana!