Namanya Atika, Ya! Aku sedang merinduinya malam ini. Rupanya cantik, Ia menyimpan mata indah dengan bulu mata hitam pekat panjang, hidung mancung elok, dan senyuman yang penuh pesona di wajahnya Dulu aku pernah ingin menjadi dia Terlahir dengan wajah sempurna, hati bercahaya, dan kecerdasan yang tak berdusta. Tapi kini aku sadar, tak cocok menggunakan kata pernah, karena sekarang pun masih. Aku tersenyum setiap kali mengingat jalannya yang tergesa-gesa Seperti takut ketinggalan kereta, Dia mencintai lelucon, seperti sebuah keharusan untuk membuat siapapun lawan bicaranya tertawa Tapi jangan terkecoh, dia juga pandai memasang wajah serius yang menyeramkan Meskipun sesekali, tapi ku yakin, tak ada yang ingin melihat wajah seperti itu untuk kedua kali. Dia mencintai persahabatan, mengagungkan kasih sayang, memuliakan persaudaraan. Maka bagaimanalah aku bisa mengabaikan namanya? Walau kini jauh dipisahkan mil yang merampas tangannya dari genggamku Merebut ketenanganku sa...