Aku Ingin Pulang, Bu...


"Aku rindu rumah"
hmm...
Mungkin kalimat ini begitu jarang aku ungkapkan.
Tapi kali ini, aku benar-benar rindu...

Konyol mungkin bila aku mengeluhkan hal ini, karena semua juga tahu bahwa rumah dan kontrakanku hanya berjarak 2 jam perjalanan.
Tapi justru karena jarak yang pendek itu, aku merasa sangat bersalah karena tak mengunjungimu

Satu bulan lebih, aku tak menginjakkan kaki di ubin putih rumah kita
Satu bulan lebih, aku tak tidur dengan selimut usang merahku
Satu bulan lebih, aku tak mengecap enaknya makananmu
Satu bulan lebih, aku tak menjahili adik-adikku
Satu bulan lebih, aku tak mencium tangan halusmu
Satu bulan lebih, aku tak memanjat pohon jambu di samping rumah kita
Satu bulan lebih, aku tak mendengar omelanmu menyuruhku makan
Oooh, di sini tak ada yang memarahi kelalaianku untuk makan, bu.
Tak ada!

Benar yang engkau bilang, bu...
Suatu hari nanti aku pasti akan merindukan kemarahanmu
Itu yang engkau bilang kan setiap kali aku merajuk karena kau marahi?
Benar, aku memang merindukannya kini...

Kau tahu, bu?
Saat aku sakit beberapa waktu yang lalu, tak ada yang lebih aku rindukan selain belaianmu.
Tak ada!
Kau yang selalu panik dengan sangat tiap kali aku mengeluhkan paruku.
Kau yang selalu khawatir dengan sangat tiap kali aku mengeluhkan maghku.
Dan kau yang selalu resah dengan keadaan kesehatanku yang semakin lama semakin memburuk.

Ibu...
Sore itu, saat kau menelpon dan menanyakan kapan aku pulang.
Sore itu, saat kau berkata bahwa kau merindukanku
Ada sesuatu yang jatuh dari mata kananku, bu
Berderai begitu deras
Tapi aku tersenyum..
Betapa aku merindukan kalimat kerinduanmu
Betapa aku bahagia...

Aku ingin pulang!
Tapi kaki ini tertahan.

Aku ingin pulang...
Tapi hati keras ini menolak.

Aku ingin pulang...
Tapi keegoisanku berkata jangan.

Aku ingin pulang...
Tapi tapi, dan tapi...

aaaaaaaaah!

Komentar

Awan mengatakan…
kelam tlah memangil malam
siang tlah memanggil matahari
samudra tlah memanggil gelombangg
danau tlah memangil riaknya
batin, nurani tak bisa membohongi segala isi dari kantong hatimu
pulanglah
dekap ibumu..peluk beliau..
saat itu kau akan merasakan bgaimana kenyamanan atas khidupan dunia ini...:D
Awan mengatakan…
kelam tlah memangil malam
siang tlah memanggil matahari
samudra tlah memanggil gelombangg
danau tlah memangil riaknya
batin, nurani tak bisa membohongi segala isi dari kantong hatimu
pulanglah
dekap ibumu..peluk beliau..
saat itu kau akan merasakan bgaimana kenyamanan atas khidupan dunia ini...:D
Awan mengatakan…
kelam tlah memangil malam
siang tlah memanggil matahari
samudra tlah memanggil gelombangg
danau tlah memangil riaknya
batin, nurani tak bisa membohongi segala isi dari kantong hatimu
pulanglah
dekap ibumu..peluk beliau..
saat itu kau akan merasakan bgaimana kenyamanan atas khidupan dunia ini...:D
Just A`- mengatakan…
insya Allah, sore ini...

Postingan populer dari blog ini

Halaman Persembahanku

Berhentilah Menggangguku Hei, Kau yang di Sana!