Titik Wajahmu

Keadaan ini akhirnya memaksaku untuk berhenti di sebuah titik
Setelah aku memohon untuk bertahan di garis putus-putus
Setelah aku habiskan banyak peluh dan airmata untuk tidak jatuh
Dan akhirnya, ya, aku terhenti
Pada satu titik yang walau ku tahu bukanlah akhir

Di dalam satu kedipan yang berubah pejam
Aku membayang sebuah uluran tangan
Dengan sumringah senyuman
Dan sapaan hangat mengagumkan

Masih di titik yang sama
Titik tempatku terpaksa berhenti sendirian
Aku membuka mata pada langit
Aku membuka telinga pada suara
Aku membuka khayal pada satu wajah
ya, wajah yang menyusulku berlari kecil pada titik ini
Aku temukan!
Aku tak menyesal bila harus bertemu banyak titik lagi...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Halaman Persembahanku

Berhentilah Menggangguku Hei, Kau yang di Sana!