Kita SAHABAT, Karena ALLAH

Aku ingin menyisihkan satu halaman di buku hidupku untuk memuat cerita tentangmu
Tentang warna kesukaanmu, tentang makanan favoritmu, tentang ukuran sepatumu, tentang kebiasaan burukmu, tentang gaya bicaramu, bahkan manis senyummu...

Kau menyukai warna hijau
Ukuran sepatumu 42
Makanan favoritmu mie goreng porsi double dengan cabe melimpah
Kebiasaan burukmuuuuu, huh! aku sukar mengingatnya...
Karna semua tentangmu terlihat indah di mataku.
Oh, baiklah
Kau suka lupa memakai jaket saat berkendara, hingga aku sering memarahimu ngotot!
Kau suka berbicara dengan keras, hingga orang-orang menduga kau sedang marah, ya, kan?

Hmm, senyum manismu itu selalu memikat, dalam pandanganku...
Senyum terindah yang hanya untukku...

Oh,
Tak lama!
Keindahan itu tak lama...
Aku yang mengakhirinya, karena Allah...
Kau sakit, kan?
Kau menangis?
Aku juga, wallahi, aku juga!
Tapi kau kuat, aku tahu itu!

Kini, jalan kita sudah berbeda
Aku memilih kanan, dan kau kanan yang lainnya
Kita terpisah, sementara..
Walau aku tak yakin suatu hari nanti lorong bercabang ini akan bertemu di ujung
Bisa jadi jalannya semakin memisah, menjauh
Lorong ini terlalu gelap untuk kita intip arahnya...

Tapi ku mohon
Jangan terlalu baik padaku..
Aku takut tak dapat membalasnya
Aku takut kebaikanmu yang menyamudra itu membuatku sulit untuk menjauh
Aku takut kebaikanmu mengikatku semakin erat
Aku takut kebaikanmu memaksaku menoleh
Aku takut kebaikanmu menuntutku merindu
Dan aku takut kebaikanmu membuat kau sakit
Kenapa?
Karena sungguh, aku tak mampu bersikap baik padamu.
Aku tak bisa memberimu harap, Kawan
Aku tak bisa menjadikanmu istimewa...

Berhentilah terlalu baik padaku!
Aku tak akan memintamu menjauh, karena bagaimanapun kau adalah sahabat
Biarkan aku berdiri di kaki sendiri, tanpamu!

Kau mau megerti, bukan?
Ya, kau selalu mengerti
Kini aku pinta satu..
Jadikan aku sahabat, tidak lebih..
Berjanjilah padaku, demi Al-Qur'an, demi Ar-RahmanNYA...
bahwa
KITA SAHABAT
Karena ALLAH

Komentar

Widodo van Sodhunk mengatakan…
kita sahabat... :-)
Widodo van Sodhunk mengatakan…
hmm..... sungguh penuh nuansa rohani
Just A`- mengatakan…
:)
sahabat :)
Widodo van Sodhunk mengatakan…
hmm... belum tidur?

Postingan populer dari blog ini

Halaman Persembahanku

Berhentilah Menggangguku Hei, Kau yang di Sana!